TEMPO Interaktif, Bandung - Hari pertama ujian nasional ulangan siswa SMA sederajat di Bandung tampak marak. Dari 1.278 peserta, separuhnya hari ini harus mengulang karena nilai Bahasa Indonesia yang jeblok.
Menurut Kepala Seksi Kurikulum SMA/SMK Dinas Pendidikan Kota Bandung Supanda, tercatat ada 501 siswa SMA dan madrasah aliyah serta 146 pelajar SMK yang gagal di mata pelajaran Bahasa Indonesia. Mereka harus mengulang ujian tersebut hari ini agar lulus. "Kebanyakan hanya ujian Bahasa Indonesia yang jelek, lainnya bagus-bagus," katanya di lokasi ujian, Senin (10/5).
Selain Bahasa Indonesia, 216 siswa SMA sederajat harus mengulang mata pelajaran sosiologi dan 114 siswa mengulang biologi. Adapun siswa SMK, banyak yang gagal di ujian utama lalu pada pelajaran matematika dan teori kejuruan. "Siswa yang belum lulus 30 persen dari sekolah negeri, 70 persennya swasta," ujarnya.
Menurut panitia ujian nasional dari Dinas Pendidikan Jawa Barat Asep Hilman, mayoritas dari 14 ribu pengulang ujian tingkat SMA sederajat di Jawa Barat akibat tidak lulus Bahasa Indonesia. Nilainya dibawah standar 5,0.
Kalau pun sekarang mereka lulus, kata Asep, berapa pun angkanya di atas nilai standar tersebut, dalam ijasah akan ditulis 5,5. "Jadi biar dapat 9 atau 10, tetap ditulis sesuai nilai standar kelulusan 5,5," katanya. Ketentuan itu untuk memenuhi rasa keadilan siswa yang lulus di ujian utama.
Ujian nasional ulangan berlangsung selama 4 hari. Mulai Senin (10/5) ini mencakup Bahasa Indonesia (SMA, SMK, Madrasah Aliyah) di jam pertama, dan Biologi (IPA) dan Sosiologi (IPS) di jam kedua. Selasa ujian matematika (IPA) dan Bahasa Inggris (SMK). Rabu berlangsung ujian bahasa Inggris (SMA), kimia (IPA), geografi (IPS) dan matematika (SMK). Sedangkan di hari terakhir, Jumat, ujian fisika (IPA), ekonomi (IPS) dan teori kejuruan (SMK).
ANWAR SISWADI