TEMPO Interaktif, Tasikmalaya - Pemerintah Provinsi Jawa Barat mengakui hingga kini belum memiliki data resmi mengenai produksi para perajin batik di seluruh kabupaten-kota Jawa Barat. Padahal data tersebut sangat penting sebagai modal untuk menghadapi persaingan pasar bebas sekarang ini.
“Memang itu salah satu kendala kita, hingga kini kita belum memiliki data produksi itu,”ujar Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Barat Ferry Sofyan Arif saat dihubungi Tempo, Selasa (11/5).
Ferry mengatakan salah satu kendala yang kerap dihadapi lembaganya untuk mengetahui produksi batik di Jawa Barat karena lemahnya koordinasi antara dinas provinsi dengan jajaran dinas di tiap pemerintahan daerah kota dan kabupaten di tiap daerah yang membidangi masalah produksi batik.
Selain itu, masih bertumpuknya tugas beberapa dinas dalam sebuah kelembagaan sehingga hal itu membuat pelaporan mengenai produksi batik yang diberikan menjadi tidak fokus.
“Coba lihat di beberapa daerah dinas perdagangan digabung dengan dinas lainnya,” ujar dia. ”Bahkan di beberapa daerah dinas perdagangan bahkan digabung dengan dinas pasar, KUKM.”
Diakuinya hingga kini baru beberapa daerah di Jawa Barat yang sudah mulai melaporkan data mengenai batik khas daerahnya di tiap dinas pemerintah daerah masing-masing seperti pembatik Paoman di daerah Indramayu serta kabupaten Cirebon.
“Di Paoman Indramayu baru 50 motif saja yang sudah dilaporkan,” ujarnya.
Ke depannya, untuk mengetahui data produksi batik, lembaganya meminta agar para perajin pun turut serta untuk mendaftarkan produksi batiknya di tiap lembaga dinas pemerintah terkait di tiap daerah.
Hal senada diungkapkan Ketua Forum Gerakan Cinta Produk Indonesia wilayah Priangan Timur Ida Ardi . Menurut Ida, hingga kini lembaganya belum memiliki data produksi kain batik di wilayah Priangan Timur. Meskipun jumlah anggota perajin batik mencapai puluhan orang, namun mengenai data produksi batik belum ada.
Sebelumnya Wakil Gubernur Jawa Barat Dede Yusuf mengakui dalam kurun waktu tiga tahun terakhir lembaganya mengamati geliat pertumbuhan potensi daerah penghasil batik di Jawa Barat. Kini di setiap daerah kabupaten-kota di Jawa Barat bisa dijumpai batik sesuai dengan ciri khasnya.
“Yang saya tahu, sekarang ini hanya Kabupaten Purwakarta yang tak punya produksi batik. Daerah lainnya sudah punya dengan warna atau corak yang khas daerahnya,” ujarnya.
JAYADI SUPRIADIN