TEMPO Interaktif, Kediri - Ratusan siswa Sekolah Dasar Negeri Ngablak I dan II Desa Ngablak, Kecamatan Banyakan, Kabupaten Kediri terpaksa diliburkan. Sejumlah siswa kelas VI juga mengikuti ujian akhir sekolah di tempat lain setelah kawasan tersebut terendam air sejak tadi malam.
Kepala Sekolah SDN Ngablak Tarmudji mengatakan banjir yang terjadi Jumat (14/5) malam akibat tingginya curah hujan membuat gedung sekolahnya terendam air. Selain menggenangi seluruh kelas, pagar sekolah yang terbuat dari batu bata juga ambruk diterjang luapan air. “Kami meliburkan anak-anak pagi ini,” kata Tarmudji kepada Tempo, Sabtu (15/5).
Banjir itu terjadi akibat jebolnya tanggul Sungai Bendo Krosok yang mengelilingi Dusun Maron, Kecamatan Banyakan. Tanggul itu tak kuat menahan debit air sungai yang membesar dari lereng Gunung Wilis. Tercatat empat dusun di Desa Ngablak tergenang air dan memasuki rumah warga di Dusun Ngablak, Bagol, Tanjung, dan Jajar.
Hingga pagi ini sejumlah kawasan masih tergenang air. Kondisi ini menyulitkan para pelajar kelas VI SDN Ngablak yang harus mengikuti ujian akhir sekolah pada hari ini. Untuk mempertahankan jadwal ujian, sebanyak 54 siswa kelas VI terpaksa diungsikan ke bangunan Madrasah Ibtidaiyah Jajar yang berjarak 700 meter dari sekolah mereka. Sedangkan 302 pelajar lainnya diliburkan.
Ketua Rukun Warga 2 Dusun Ngablak Gimo Sadikin mengatakan hingga saat ini pemerintah daerah setempat belum memberikan pertolongan sama sekali. Padahal kerusakan akibat banjir tersebut cukup besar meliputi infrastruktur desa dan lahan pertanian. “Kami minta pemerintah segera memperbaiki tanggul sungai,” katanya.
Baca Juga:
HARI TRI WASONO