TEMPO Interaktif, Palangkaraya - Hujan yang mengguyur daerah hulu Barito mengakibatkan Sungai Barito kembali meluap dan menggenangi sejumlah wilayah di Kabupaten Murung Raya. Banjir yang terjadi sejak enam hari lalu mencapai ketinggian 50 sentimeter.
Sejumlah desa yang terendam antara lain Desa Bahitom, Beriwit, Danau Usung, Hungun yang berada di Kecamatan Puruk Cahu Seberang. Ketinggian air saat ini sudah mencapai 30-50 cm, mengakibatkan warga harus kembali bersiap-siap mengungsi.
Suhardi, warga Puruk Cahu Seberang, saat dihubungi Minggu (16/5), mengatakan banjir yang terjadi di Desa Bahitom, Puruk Cahu Seberang, mengakibatkan pasar Bahitom yang berlokasi di pinggiran Sungai Barito terendam dengan ketinggian air mencapai 50 cm. Akibatnya pedagang harus mengungsi dan berdagang di pinggiran jalan negara yang posisinya lebih tinggi dari lokasi banjir.
"Banjir ini juga menyebabkan akses jalan yang menghubungkan antara Puruk Cahu, ibu kota Kabupaten Murung Raya, dengan Desa Bahitom terputus," ujarnya. Warga yang hendak ke Puruk Cahu harus menggunakan perahu karena kendaraan tidak bisa lewat.
Menurutnya, banjir yang terjadi akibat Luapan Sungai Barito ini selalu terjadi setiap kali hujan di wilayah Kabupaten Murung Raya. Bahkan dalam periode Januari hingga Mei ini banjir sudah dua kali terjadi.
Menurut Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Tjilik Riwut Palangkaraya Imam Mashudi saat ini Kalimantan Tengah memasuki musim peralihan. “Peluang hujan akan terus terjadi namun tidak tinggi. Musim hujan bulan kemarin dan diperkirakan musim kemarau tahun ini akan lebih panjang dari tahun kemarin (2009),” ujarnya.
KARANA W