Sebagai Ibu kota Provinsi, Serang ditengarai banyak dihuni para gelandangan yang datang dari berbagai daerah. Tim pencacah dari Badan Pusat Statistik (BPS) Kota/Kabupaten Serang dan BPS Provinsi Banten mendapati puluhan tuna wisma atau gelandangan.
Dalam pendataan tersebut, petugas berhasil melakukan pendataan terhadap 57 orang yang ditengarai sebagai gelandaangan dan orang gila. “Jika jumlah keseluruhan belum direkap, kemungkinan besok (Senin, 17/5) baru bisa diketahui. Ini baru data sementara,” kata Kepala BPS Proivinsi Banten, Nanan Sunandi.
Petugas dari Dinas Sosial Kota Serang, Badan Pemberdayaan Masyarakat Kota Serang, aparat Polisi, dan Corps Polisi Militer ikut dilibatkan dalam pendataan tersebut. Mereka menyisir tempat-tempat yang dicurigai sebagai kantung-kantung para gelandangan.
Titik tujuan itu antara lain, Terminal Pakupatan Kota Serang, Kawasan Pasar Induk Rau dan Stadion Maulana Yusuf, Stasiun Kota dan Kawasan Taman Sari, Kawasan Pasar Lama dan Terminal Banten Lama, Kawasan Royal, Kawasan Alun-alun dan Kawasan Terminal, dan pusat perdagangan Kepandean Kota Serang, Banten.
Sementara itu, kepala BPS Kota Serang, Aidil, menyatakan, Banyak alasan para tuna wisma itu berada di sekitar Kota Serang. Kebanyakan dari mereka mengaku sebagai perantau yang mencari kerja, hingga ada juga yang terdampar akibat tak bisa berjumpa dengan sanak keluarganya di Banten, hingga akhirnya menjadi gelandangan.
Bahkan, terdapat dua pasangan muda yang memilih Gedung pancaniti untuk tinggal setelah siang mengamen, lantaran tak memiliki tempat tinggal. “Petugas bergerak Tepat pukul 00.00 WIB, dan terus berputar hingga bisa mendata mereka yang dicurigai sebagai tuna wisma,” ujar Aidil.
WASI’UL ULUM