TEMPO Interaktif, Magelang - Ribuan keluarga miskin di Kabupaten Magelang diperkirakan menerima jatah beras dengan kualitas rendah dan tak layak konsumsi. “Bau dan tidak enak dimakan,” kata anggota Komisi Ekonomi Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Magelang Muhammad Zidni, Rabu (19/5).
Dugaan ini, kata dia, didasarkan pada temuannya di sejumlah Kecamatan di Kabupaten Magelang, semisal Borobudur, Mungkid, Salaman atau Mertoyudan. Beras yang diterima keluarga miskin dilaporkan berkualitas rendah. “Tidak hanya di kecamatan tertentu, tapi hampir umum di (Kabupaten) Magelang,” kata dia.
Meski beras yang diterima berkulitas rendah, lanjut dia, namun warga miskin tetap antusias menerimanya. Padahal, beras-beras itu nyaris tak cukup layak untuk dikonsumsi.
Menurut dia, salah satu alasan antusiasme warga itu disebabkan adanya pengepul yang bersedia membeli kembali beras untuk keluarga miskin. Dengan nilai beli Rp 1.600 per kilogram, warga miskin biasa menjual kembali beras iru seharga Rp 3 ribu per kilogram. “Kenapa ada orang mau beli beras miskin, ini harus ditelusuri,” kata dia.
Dalam waktu dekat, Zidni segera mengusulkan pada Komisi untuk memanggil pihak pemerintah terkait dengan temuan ini. Dia meminta Komisi untuk mendesak bidang perekonomian pemerintah mengawasi dan mengawal peredaran dan kualitas beras untuk keluarga miskin.
Anggota Komisi Pembangunan Dewan Kabupaten Magelang Regeng Dwiyanto mengatakan kualitas beras yang dibagikan pada keluarga miskin bergantung pada kebijakan distributornya. Beras milik petani yang dibeli Bulog berkualitas baik. Sehingga dia beraharap, beras yang dibagikan pada keluarga miskin pun kualitasnya juga baik. “Semoga (kualitas) beras itu tidak mengalami perubahan,” kata dia.
Kepala Gudang Bulog 501 Sub Divisi Regional Mertoyudan Magelang Tatut Supriyanto mengatakan gudangnya memasok kebutuhan beras murah bagi keluarga miskin di Magelang. Secara rutin, beras yang tersimpan di gudang selalu dirawat secara teratur. Di antaranya dengan pengasapan zat kimia atau disebut dengan fumigasi. “Kualitasnya cukup baik,” kata dia.
Dia mengatakan, beras biasa disimpan di gudang selama 7 bulan hingga 1 tahun tanpa mengalami perubahan kualitas asal dirawat dengan baik. Beras-beras seperti itu juga yang dibagikan pada keluarga miskin.
Dia meragukan temuan adanya beras berkualitas rendah yang beredar di kalangan keluarga miskin. Pasalnya, jadwal pembagian beras di Kabupaten Magelang sedang berjalan saat ini. Semisal di Mungkid, Selasa lalu, dan di Salaman, hari ini. “Tidak tahu juga, data kapan itu,” kata dia.
Namun demikian, dia berjanji akan mengganti beras yang berkualitas rendah atau yang berisi kurang dari yang semestinya. “Kalau ada, nanti diganti,” kata dia.
ANANG ZAKARIA