Sexava adalah sejenis serangga yang menyerang pohon kelapa, terutama pada daun dan bunga mudanya. Kerusakan akibat serangga yang mampu berbiak dengan cepat ini bisa sangat parah bagi pohon yang diserang.
Salah satu petani kelapa, Yonce Yusrat (42 tahun), mengatakan serangan hama sexava itu mengakibatkan ratusan petani kelapa di kabupaten Halmahera Barat mengalami kerugian hingga puluhan juta. Bahkan, ada petani yang terpaksa berpindah profesi menjadi buruh bangunan maupun nelayan.
“Hama ini sebenarnya mulai menyerang petani kelapa sejak 11 tahun lalu. Tapi hingga kini belum juga teratasi,” kata Yonce, Rabu (18/5) kepada Tempo.
Menurut Yonce, serangan hama sexava ini setidaknya terjadi di tiga kecamatan, yaitu Kecamatan Ibu, Sahu, dan Kecamatan Jailolo Selatan. Wilayah tersebut masuk pada zona merah ancaman hama sexava di kabupaten Halmahera Barat.
Anggota DPRD Kabupaten Halmahera Barat Rusli Jalil mengatakan ancaman hama sexava harus segera di selesaikan dalam jangka waktu satu tahun ini. DPRD pun bersepakat menjadikan kejadian tersebut sebagai sebuah kejadian luar biasa. “Ini dikarenakan sudah berlangsung selama 11 tahun terakhir,” kata Rusli.
Rusli menjelaskan, dari hasil temuan DPRD, tidak tertanganinya hama sexava di kabupaten Halmahera Barat ternyata disebabkan tidak adanya program kerja yang khusus menangani masalah ini dari dinas terkait. “Karenanya DPRD telah memanggil Kepala Dinas Pertanian untuk menjelaskan hal ini.”
Kepala Bagian perkebunan Kabupaten Halmahera Barat, Hartono, mengatakan pihaknya sangat kesulitan mengatasi serangan hama sexava ini. Hal ini dikarenakan penyebaran hama tersebut tidak merata. “Apalagi di Halmahera Barat pernah terjadi ledakan hama sexava secara besar-besaran pada 8 tahun lalu. Sampai sekarang belum selesai diatasi,” kata Hartono.
Hartono mengungkapkan, banyaknya serangan hama sexava lebih dikarenakan kondisi daerah yang cocok untuk perkembangan hama tersebut. “Kondisi iklim di Halmahera Barat mendukung terjadinya pembiakan hama sexava secara eksklusif. Oleh karena itu, langkah yang tepat untuk mengatasi masalah tersebut adalah dengan memberikan pelatihan kepada petani kelapa untuk mengatasi masalah hama sexava secara mandiri.
BOEDHY NURGIANTO