Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Hama Sexava Rugikan Ratusan Petani Kelapa di Halmahera

image-gnews
Iklan
TEMPO Interaktif, Ternate -TERNATE,- Tercatat sedikitnya 36 hektar kebun kelapa di Kabupaten Halmahera Barat, Maluku Utara, dipastikan gagal panen. Hal itu terjadi seiring maraknya serangan hama yang disebut “sexava” dalam enam bulan terakhir.

 

Sexava adalah sejenis serangga yang menyerang pohon kelapa, terutama pada daun dan bunga mudanya. Kerusakan akibat serangga yang mampu berbiak dengan cepat ini bisa sangat parah bagi pohon yang diserang.

Salah satu petani kelapa, Yonce Yusrat (42 tahun), mengatakan serangan hama sexava itu mengakibatkan ratusan petani kelapa di kabupaten Halmahera Barat mengalami kerugian hingga puluhan juta. Bahkan, ada petani yang terpaksa berpindah profesi menjadi buruh bangunan maupun nelayan.

“Hama ini sebenarnya mulai menyerang petani kelapa sejak 11 tahun lalu. Tapi hingga kini belum juga teratasi,” kata Yonce, Rabu (18/5) kepada Tempo.

Menurut Yonce, serangan hama sexava ini setidaknya terjadi di tiga kecamatan, yaitu Kecamatan Ibu, Sahu, dan Kecamatan Jailolo Selatan. Wilayah tersebut masuk pada zona merah ancaman hama sexava di kabupaten Halmahera Barat.

Anggota DPRD Kabupaten Halmahera Barat Rusli Jalil mengatakan ancaman hama sexava harus segera di selesaikan dalam jangka waktu satu tahun ini. DPRD pun bersepakat menjadikan kejadian tersebut sebagai sebuah kejadian luar biasa. “Ini dikarenakan sudah berlangsung selama 11 tahun terakhir,” kata Rusli.

Rusli menjelaskan, dari hasil temuan DPRD, tidak tertanganinya hama sexava di kabupaten Halmahera Barat ternyata disebabkan tidak adanya program kerja yang khusus menangani masalah ini dari dinas terkait. “Karenanya DPRD telah memanggil Kepala Dinas Pertanian untuk menjelaskan hal ini.”

Kepala Bagian perkebunan Kabupaten Halmahera Barat, Hartono, mengatakan pihaknya sangat kesulitan mengatasi serangan hama sexava ini. Hal ini dikarenakan penyebaran hama tersebut tidak merata. “Apalagi di Halmahera Barat pernah terjadi ledakan hama sexava secara besar-besaran pada 8 tahun lalu. Sampai sekarang belum selesai diatasi,” kata Hartono.

Hartono mengungkapkan, banyaknya serangan hama sexava lebih dikarenakan kondisi daerah yang cocok untuk perkembangan hama tersebut. “Kondisi iklim di Halmahera Barat mendukung terjadinya pembiakan hama sexava secara eksklusif. Oleh karena itu, langkah yang tepat untuk mengatasi masalah tersebut adalah dengan memberikan pelatihan kepada petani kelapa untuk mengatasi masalah hama sexava secara mandiri.

BOEDHY NURGIANTO


Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Pengamat Pertanian Ragu Benih dari Cina Cocok di Indonesia

1 hari lalu

Sejumlah buruh tani menanam benih padi. TEMPO/Budi Purwanto
Pengamat Pertanian Ragu Benih dari Cina Cocok di Indonesia

Pengamat Pertanian Khudori meragukan sistem usaha tani dari Cina yang akan diterapkan di Indonesia.


Pupuk Subsidi Sudah Bisa Ditebus, Hanya di Kios Resmi

4 hari lalu

Seorang pekerja mengangkut pupuk urea bersubsidi dari Gudang Lini III Pupuk Kujang di Pasir Hayam, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat. (ISTIMEWA)
Pupuk Subsidi Sudah Bisa Ditebus, Hanya di Kios Resmi

PT Pupuk Indonesia mengumumkan pupuk subsidi sudah bisa ditebus di kios pupuk lengkap resmi wilayah masing-masing.


Kemendag Dorong Produk Pertanian Indonesia Masuk Pasar Australia, Manggis Paling Diminati

4 hari lalu

Seorang pembeli memilih buah Manggis yang dijajakan masyarakat di jalan nasional menuju Banda Aceh, di kawasan Meureudu, Kec. Simpang Tiga, Kab. Pidie, Aceh. Selasa (10/7). ANTARA/Rahmad
Kemendag Dorong Produk Pertanian Indonesia Masuk Pasar Australia, Manggis Paling Diminati

Kementerian Perdagangan (Kemendag) melalui Atase Perdagangan RI di Canberra berupaya mendorong para pelaku usaha produk pertanian Indonesia memasuki pasar Australia.


Erupsi Marapi Rusak Ribuan Hektare Lahan Pertanian

15 hari lalu

Warga melihat kondisi bangunan yang terseret banjir lahar dingin di Nagari Bukik Batabuah, Agam, Sumatera Barat, Sabtu, 6 April 2024. Data Nagari Bukik Batabuah menyebutkan  banjir lahar dingin  yang terjadi pada Jumat (5/4) itu menerjang 17 unit mobil dan sejumlah motor dan 40 rumah, tiga di antaranya rusak berat, serta areal pesawahan dan memutus sementara jalan alternatif mudik Pekanbaru - Padang.   ANTARA FOTO/Iggoy el Fitra
Erupsi Marapi Rusak Ribuan Hektare Lahan Pertanian

Erupsi Gunung Marapi di Sumatera Barat telah merusak hingga ribuan hektare lahan pertanian di sekitar wilayah tersebut.


Google Manfaatkan AI untuk Dukung Produktivitas Pertanian, Diklaim Sukses di India

26 hari lalu

Pemandangan sawah teras siring di Jatipurno Wonogiri. Maps.Google/Novi Ardianto
Google Manfaatkan AI untuk Dukung Produktivitas Pertanian, Diklaim Sukses di India

Google berupaya untuk mengimplementasikan teknologi Google AI AnthroKrishi ini untuk skala global, termasuk Indonesia.


Jokowi Resmikan Rehabilitasi Bendungan dan Irigasi Gumbasa, Nilainya Mencapai Rp 1,25 Triliun

29 hari lalu

Presiden RI Jokowi (tengah mimbar) didampingi Menteri Pertanian, Bupati Sigi dan Gubernur Sulawesi Tengah meresmikan rehabilitasi dan rekonstruksi Bendung D.I Gumbasa dengan membunyikan sirene secara bersama-sama. (ANTARA/Moh Salam)
Jokowi Resmikan Rehabilitasi Bendungan dan Irigasi Gumbasa, Nilainya Mencapai Rp 1,25 Triliun

Jokowi pada hari ini meresmikan bendungan dan daerah irigasi Gumbasa di Kabupaten Sigi, Sulteng yang telah direhabilitasi dan direkonstruksi.


Guru Besar Unpad Ajarkan Empat Metode Pemberantasan Gulma Tani, Mana yang Paling Efektif?

29 hari lalu

Petani memanen padi di Padangan, Bojonegoro, Jawa Timur, Kamis 7 Maret 2024. Sekitar 20 hektare lahan pertanian di kawasan itu terdampak banjir akibat tanggul waduk jebol. ANTARA FOTO/Muhammad Mada
Guru Besar Unpad Ajarkan Empat Metode Pemberantasan Gulma Tani, Mana yang Paling Efektif?

Guru Besar Unpad memaparkan sejumlah metode pemberantasan gulma di lahan tani. Pemakaian hebrisida efektif, namun berisiko.


Pemkab Kukar Gelontorkan 700 M untuk Perkuat Sektor Pertanian

38 hari lalu

Pemkab Kukar Gelontorkan 700 M untuk Perkuat Sektor Pertanian

Kukar merupakan daerah lumbung pangan bagi Provinsi Kalimantan Timur


Dedikasi Edi Damasnyah Bangkitkan Pertanian Kutai Kartanegara

41 hari lalu

Dedikasi Edi Damasnyah Bangkitkan Pertanian Kutai Kartanegara

Program pengairan dan alsintan berdampak pada pertumbuhan ekonomi di Kukar.


Gagal, Isu Pertanian dan Subsidi Perikanan Belum Disetujui WTO

51 hari lalu

Para pekerja membongkar muat ikan di Pelabuhan Muara Baru, Jakarta, Selasa, 23 Januari 2024. Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menargetkan nilai ekspor hasil perikanan di dalam negeri pada 2024 sebesar USD7,20 miliar atau setara Rp112,1 triliun. Angka tersebut naik signifikan dari realisasi ekspor produk perikanan hingga November 2023, di mana nilai sementara ada di kisaran USD5,6 miliar atau setara Rp87,25 triliun. TEMPO/Tony Hartawan
Gagal, Isu Pertanian dan Subsidi Perikanan Belum Disetujui WTO

Isu soal pertanian dan subsidi perikanan belum disetujui dalam KTM13 WTO di Abu Dhabi lalu. Meski demikian, sudah disetujui sekitar 80 member WTO.