TEMPO Interaktif, Makassar - Komisaris Utama Trans Studio, Chairal Tanjung, mengatakan bahwa pengguna angkutan umum (angkot) bukan merupakan target pasar Trans Studio Walk (TSW). Pernyataan tersebut disampaikan di hadapan pemilik dan pengelola tenant dan calon tenant TSW tadi malam. “Karena itu jangan khawatir dengan posisi kami yang tidak dilalui angkutan umum,” tutur Chairal.
Trans Studio Walk yang berada di Jalan Metro Tanjung Bunga Makassar memang jalan baru akses ke Barombong, Gowa dan Takalar. Sejak akses jalan tersebut dibuka, belum dilalui angkot maupun bus umum. Jalan ini hanya dilalui kendaraan pribadi dan ajek motor untuk masyarakat yang tak memiliki kendaraan sendiri.
Chairal mengatakan, TSW adalah sebuah pusat belanja dan rekreasi kelas internasional. Dilihat dari tenant yang hadir, TSW menyasar masyarakat menengah ke atas. Mal ini akan diramaikan oleh berbagai merek ternama seperti Aigner, Hugo Boss, Mango, Heel, Tod’s, Boss Orange dan Armani Jeans. Sejumlah tenant tersebut akan buka pada Juni-Juli 2010 dan Februari 2011.
Adik bos Para Grup Chairul Tanjung ini juga menjelaskan bahwa managemen TSW akan bekerja secara profesional. “Kami sudah berpengalaman mengelola salah satu mal yang berhasil di Bandung, yakni Bandung Super Mal,” ucap Chairal seraya menambahkan, tidak semua yang punya modal dapat buka tenant di sini.
Managemen TSW akan menjaga secara ketat adanya percampuran segmen tenant. Merek ternama, jelas Chairal, tidak akan disandingkan dengan tenant lain yang tidak sesuai kelasnya. Dengan managemen yang baik, tutur Chairal, TSW akan ramai dan secara otomatis angkutan umum pun akan melalui daerah ini.
TSW berencana menyiapkan sebuah halte bus di depan Hotel Imperial bagi pengunjung. Christine Barki, President Director Metro Department Store menyampaikan antusiasmenya untuk segera hadir di Makassar. “ Ini adalah gerai pertama kami di luar Jawa,” ucap Christine. Metro, jelas Christine, memilih Makassar karena kota ini menunjukkan performa pertumbuhan ekonomi yang pesat.
FADHILAH NAZIF