Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Delegasi GCF Kunjungi Hutan Lindung Jantho

image-gnews
Iklan

TEMPO Interaktif, Aceh Besar - Delegasi dari 14 provinsi dan negara bagian mengunjungi hutan lindung Jantho, Aceh Besar, Jumat (21/5), usai mengikuti pertemuan tiga hari Governors' Climate and Forest Taskforce Meeting di Banda Aceh.

Di hutan lindung Jantho, para delegasi Governors' Climate and Forest (GCF) ikut menyaksikan simulasi pengukuran karbon.

Kunjungan ke Jantho diikuti 30-an peserta delegasi. Di antara delegasi terlihat Anthony Brunelo (Deputi Sekretaris untuk Perubahan Iklim dan Sumberdaya Energi Negara Bagian California, Amerika Serikat),  William Boyd, penasehat senior dan kepala proyek GCF dari Colorado Law School; Natalie Unterstell (delegasi negara bagian Amazonas, Brazil), Ernesto Roessing (Koordinator GCF untuk Brazil), Odigha Odigha dari Cross River, Nigeria. Para delegasi didampingi Gubernur Aceh Irwandi Yusuf dan Bupati Aceh Besar Bukhari M. Daud.

Sebelum mengunjungi lokasi hutan lindung, para delegasi singgah di bendungan Jantho. Debit air di bendungan Jantho mampu mengairi 400 hektar sawah. Di sini, para delegasi disuguhkan aneka makanan tradisional, seperti limpik, kelapa muda, kacang rebus, ketela rebus, dan jagung rebus.

Sambil mencicipi penganan tradisional ini, para delegasi disuguhkan atraksi ranger (penjaga hutan) tentang penyelamatan jika terjadi bencana di hutan. Lima gajah menyambut kedatangan delegasi.

Sebagian delegasi menuju ke kawasan hutan lindung menunggangi lima gajah, sedangkan sebagian lainnya berjalan kaki menerobos hutan. Di lokasi ini, para delegasi terpesona dengan kerimbunan hutan yang termasuk dalam gugusan Ulu Masen.

Pemerintah Aceh mencanangkan pegunungan Ulu Masen --yang luasnya 750 ribu hektar-- sebagai salah satu bagian hutan pengambilan karbon, yang akan diperdagangkan pada pasar karbon dunia. Perdagangan karbon ini dimaksudkan untuk mengurangi emisi akibat kerusakan hutan (REDD).

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Dalam kunjungan ini, Pemerintah Aceh mendemonstrasikan cara pengukuran karbon. Susilo dari Flora and Fauna Internasional, mitra Pemerintah Aceh, mengajak para delegasi untuk melihat hutan seluas 50x50 meter per segi yang dipersiapkan untuk simulasi pengambilan karbon. Di lokasi seluas 50x50 meter ini terdapat 319 batang pohon yang mampu memproduksi 340 ribu ton karbon.

Susilo mempersilakan tiga orang delegasi untuk mengukur diameter pohon. Dari tiga kali pengukuran itu, didapat hasil yang berbeda-beda. "Harus ada standar yang jelas untuk mengukur diameter pohon. Makanya perlu dipersiapkan kayu sepanjang 1,3 meter. Jadi, di titik 1,3 meter itu baru kita ukur diameter batang pohon," kata Susilo kepada anggota delegasi.

Dedek Hadi, staf planologi Dinas Kehutanan Aceh, mengatakan, kadar karbon diukur menggunakan standar yang ditetapkan Voluntary Carbon Standard. "Seluruh biomassa dan nekromassa kita ukur," kata dia. Biomassa dihasilkan dari pohon hidup. Sementara nekromassa dihasilkan pohon mati. "Kalau tidak, kita bisa rugi," lanjut Dedek.

Saat ini, Dinas Kehutanan Aceh telah menyebarkan tim untuk mengukur kadar karbon yang dihasilkan hutan Ulu Masen. Tim disebar ke Panga (Aceh Jaya), Mane (Pidie), Jantho (Aceh Besar), Tutut Sungai Mas (Aceh Barat), dan Lhoong (Aceh Besar). "Kami menemukan kesulitan saat mengukur di lapangan, karena di kawasan Ulu Masen terdapat binatang seperti gajah dan harimau," kata Dedek.


Adi Warsidi

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Polemik Pemutihan Lahan Sawit Ilegal di Kawasan Hutan, Ini Penjelasan Menteri Airlangga

21 hari lalu

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, saat ditemui di kantornya, Jakarta Pusat, Selasa malam, 27 Februari 2024. TEMPO/Amelia Rahima Sari
Polemik Pemutihan Lahan Sawit Ilegal di Kawasan Hutan, Ini Penjelasan Menteri Airlangga

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menjelaskan alasan pemerintah memutihkan lahan sawit ilegal di kawasan hutan.


365 Perusahaan Ajukan Pemutihan Lahan Sawit Ilegal di Kawasan Hutan

21 hari lalu

Sawit 2
365 Perusahaan Ajukan Pemutihan Lahan Sawit Ilegal di Kawasan Hutan

Ratusan perusahaan pemilik lahan sawit ilegal di kawasan hutan mengajukan pemutihan.


Pemutihan Lahan Sawit Ilegal Dipercepat, Target Rampung 30 September 2024

21 hari lalu

Shutterstock.
Pemutihan Lahan Sawit Ilegal Dipercepat, Target Rampung 30 September 2024

Pemerintah mempercepat program pemutihan lahan sawit ilegal di kawasan hutan. Ditargetkan selesai 30 September 2024.


Pengelolaan Hutan Didominasi Negara, Peneliti BRIN Usul Cegah Deforestasi melalui Kearifan Lokal

21 hari lalu

Pemandangan udara terlihat dari kawasan hutan yang dibuka untuk perkebunan kelapa sawit di Kabupaten Kapuas Hulu, Provinsi Kalimantan Barat, Indonesia, 6 Juli 2010. REUTERS/Crack Palinggi/File Foto
Pengelolaan Hutan Didominasi Negara, Peneliti BRIN Usul Cegah Deforestasi melalui Kearifan Lokal

Masyarakat yang tinggal di sekitar hutan seringkali tidak mendapatkan hak akses yang cukup untuk memanfaatkan sumber daya di dalamnya.


Tingkat Deforestasi Tinggi, Kawasan Hutan IKN Baru 16 Persen dari Target 65 Persen

23 hari lalu

Massa buruh membawa poster saat menggelar aksi di depan Gedung DPR RI, Jakarta, Selasa, 14 Maret 2023. Para buruh juga menuntut pemerintah untuk menghentikan obral tanah dan hutan untuk pembangunan Ibu Kota Negara (IKN). TEMPO/M Taufan Rengganis
Tingkat Deforestasi Tinggi, Kawasan Hutan IKN Baru 16 Persen dari Target 65 Persen

Kondisi hutan di IKN yang sudah ditetapkan sebagai kawasan lindung masih jauh dari kondisi ideal.


Hari Hutan Internasional: Laju Deforestasi Hutan Tiap Tahun Mengkhawatirkan

28 hari lalu

Penggundulan hutan di India. [www.nature.com]
Hari Hutan Internasional: Laju Deforestasi Hutan Tiap Tahun Mengkhawatirkan

Hari Hutan Internasional diperingati setiap 21 Maret. Sejarahnya dimulai 2012 yang diprakarsai oleh PBB untuk membantu dan mendukung konservasi hutan


Agar Dilirik Wisatawan, Taman Hutan Raya Bunder Gunungkidul Diusulkan Digarap Sistem Blok

28 hari lalu

Taman Hutan Raya Bunder di Kabupaten Gunungkidul Yogyakarta. (Dok.istimewa)
Agar Dilirik Wisatawan, Taman Hutan Raya Bunder Gunungkidul Diusulkan Digarap Sistem Blok

Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) menyiapkan pengelolaan Taman Hutan Raya Bunder di Kabupaten Gunungkidul dengan sistem blok.


OIKN Klaim 65 Persen Kawasan IKN akan Menjadi Hutan Tropis

30 hari lalu

Kepala Otorita Ibu Kota Nusantara (IKN), Bambang Susantono saat mengikuti rapat dengar pendapat dengan Komisi II DPR RI di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin, 18 Maret 2024. Rapat tersebut beragendakan perkenalan Kepala Otorita IKN beserta jajarannya dan pemaparan progres pembangunan IKN. TEMPO/M Taufan Rengganis
OIKN Klaim 65 Persen Kawasan IKN akan Menjadi Hutan Tropis

Kepala Badan Otorita Ibu Kota Nusantara (IKN) Bambang Susantono mengatakan 65 persen kawasan IKN akan bisa dijadikan hutan tropis kembali.


Jangan Kabur, Ini 6 Tips Menyelamatkan Diri saat Bertemu Harimau

31 hari lalu

Seekor Harimau Sumatera (Panthera tigris sumatrae) mengamuk dan mengalami gigi taring patah karena mengigit kandang besi saat masuk perangkap di Nagari Binjai, Kecamatan Tigo Nagari, Kabupaten Pasaman, Sumatera Barat, Minggu, 4 Februari 2024. Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sumatera Barat mengevakuasi seekor Harimau Sumatera berjenis kelamin betina, setelah masuk ke kandang jebak yang dipasang karena sebulan terakhir mendapatkan laporan hewan dilindungi itu memakan ternak warga. ANTARA/Iggoy el Fitra
Jangan Kabur, Ini 6 Tips Menyelamatkan Diri saat Bertemu Harimau

Saat sedang pergi ke hutan atau gunung dan bertemu harimau, sebaiknya jangan panik. Berikut beberapa tips menyelamatkan diri saat bertemu harimau.


Kebakaran Hutan Kerap Terjadi di Sumatera dan Kalimantan, Ini Cara Antisipasi Karhutla

46 hari lalu

Petugas berupaya memadamkan kebakaran hutan dan lahan di wilayah Bintan Timur, Kabupaten Bintan, Kepulauan Riau, Sabtu 15 Januari 2022. ANTARA/HO-UPT Damkar Bintan Timur
Kebakaran Hutan Kerap Terjadi di Sumatera dan Kalimantan, Ini Cara Antisipasi Karhutla

Kebakaran hutan kerap terjadi di beberapa daerah di Pulau Sumatera dan Kalimantan. Bagaimana cara mengantisipasinya?