Dua lelaki yang bekerja sebagai sopir dan kernet mobil pick up ini, mengaku dianiaya sekitar tujuh orang berambut cepak yang diduga oknum tentara tanpa alasan yang jelas.
Sahid menceritakan, penganiayaan itu terjadi saat dirinya mengemudikan pick up miliknya di Jalan Jokotole, Setelah melewati lampu merah, tiba-tiba tujuh pria yang mengendarai sepeda motor mencegat mereka. Tanpa basa-basi, tonjokan bertubi-tubi mendarat diwajah Sahid dan Somad.
Belum puas, gerombolan rambut cepak itu, menyeret Sahid dan Somad ke luar mobil. Bukan hanya bogem, Sahid mengaku ditendang. Sedang Somad berhasil melarikan diri.
"Mereka mengendari empat sepeda motor, beberapa nopolnya sudah dicatat," kata Sahid, Jumat (28/5). Beberapa menit setelah kejadian, mobil patroli polisi berhasil mengamankan korban, sementara gerombolan orang rambut cepak itu pergi ke arah selatan. Sahid sendiri menduga pengeroyokan itu karena tersinggung tidak diberi menyalip.
Sebab, saat memukul sejumlah pelaku sambil mengucapkan kata-kata protes terkait penggunaan jalan. "Tapi saya tidak bermaksud seperti itu, kami searah dengan mereka," katanya. Hingga kini polisi masih menyelidiki kasus tersebut.
MUSTHOFA BISRI