Mobil India Berpeluang Curi Pasar Indonesia
Reporter: Tempo.co
Editor: Tempo.co
Minggu, 30 Mei 2010 09:59 WIB
autoevolution.com
Iklan
Iklan

TEMPO Interaktif, Jakarta - Mobil buatan India berpeluang mencuri pasar di Indonesia. "Jika pembangunan Indonesia tersebar ke luar Jawa, maka peluang itu semakin terbuka," kata Pengamat Otomotif, Suhari Sargo, ketika dihubungi akhir pekan lalu.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Suhari mengungkapkan, sebetulnya mobil murah asal India kurang sesuai dengan keinginan pasar Indonesia. Sebagian besar pasar mobil Indonesia berada di Pulau Jawa dan kota-kota besar di luar Jawa. "Sebab mobil murah tersebut dibuat untuk kalangan menengah ke bawah dengan spesifikasi sederhana dan tanpa air conditioner," kata dia.

Namun, jika pembangunan Indonesia lebih menyebar ke luar Jawa, maka daya beli masyarakat di luar Jawa akan lebih tinggi. Sehingga masyarakat kalangan menengah ke bawah mampu membeli mobil. Pasar mobil di India mengalami perkembangan dalam tiga tahun terakhir. Menurut Suhari pasar mobil di India mencapai 3 juta unit per tahun.

Pada 2009, penjualan mobil baru di India mencapai 1,95 juta unit atau naik 26 persen dari tahun sebelumnya. Kendaraan yang diekspor India pun mencapai 450 ribu unit atau naik sekitar 33 persen dari tahun 2008.

Pasar yang besar mendorong perkembangan industri mobil di negara Hindustan itu. Sejumlah merk terkenal asal Jepang dan Amerika lalu mulai memproduksi mobil di India. Industri mobil India juga telah menghasilkan sejumlah merk mobil nasional India. Salah satunya mobil merk Nano yang harganya murah.

Jika Free Trade Agreement (FTA) ASEAN-India diberlakukan, maka produk mobil asal India bisa masuk Indonesia dengan lebih leluasa. FTA ASEAN-India rencananya akan diratifikasi tahun ini.

Saat ini, pasar mobil Indonesia mencapai 600 ribu unit per tahun masih dikuasai produk-produk asal Jepang. Menurut Suhari, pasar mobil akan terus berkembang sesuai seiring pertumbuhan ekonomi Indonesia. Sejumlah merk mobil non-Jepang lainnya juga mencoba menembus pasar Indonesia. Seperti diketahui, pasar mobil Indonesia telah dimasuki sejumlah merk non-Jepang seperti Hyundai dari Korea dan Proton dari Malaysia.

Ketua Umum Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) Sudirman Maman Rusadi juga mengatakan hal senada dengan Suhari. Menurut dia, meski belum akan menyaingi merk-merk besar, namun, Sudirman melihat mobil asal India mampu merubah peta pasar mobil di Indonesia.

Sudirman mengungkapkan sebetulnya mobil murah belum tentu bisa merebut pasar di Indonesia. Menurut dia, biasanya konsumen akan melihat model mobil dan layanan purna jualnya.

Layanan purna jual yang mesti disiapkan seperti bengkel dan ketersediaan suku cadang. "Untuk mobil non-Jepang, biasanya butuh waktu dua hingga tiga tahun untuk persiapan dan bisa penetrasi ke pasar Indonesia," kata dia.

Dia melihat, setelah masa penetrasi tersebut, mobil India bisa mulai merubah peta pemasaran.

EKA UTAMI APRILIA

Iklan

 

 

 

BERITA TERKAIT


Rekomendasi