TEMPO Interaktif, Ciamis – Puluhan hektare sawah yang baru ditanam dua bulan, ratusan kolam ikan, empat kandang ayam berikut sekitar 11 ribu ekor ayam di Dusun Karangsari, Desa Kadupandak, Kecamatanan Tambaksari, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, rusak setelah diterjang aliran irigasi akibat jebolnya tanggul Singapraya.
Bukan hanya itu, sekitar 77 kepala keluarga terpaksa diungsikan karena rumah mereka terancam amblas. Namun beruntung dalam kejadian tersebut tidak menimbulkan korban jiwa. Kerugian ditaksir bisa mencapai ratusan juta rupiah.
Oyo, 65 tahun, warga Dusun Karangsari, Rabu (2/6), mengatakan musibah tersebut terjadi pada Selasa dini hari pada saat wilayah tersebut diguyur hujan cukup deras sejak pukul 22.00 WIB. Luapan air disertai lumpur menyebabkan tanggul tersebut tidak kuat menahan derasnya aliran air yang masuk.
“Airnya cukup deras. Puluhan hektare sawah dan ratusan kolam yang berada di sekitar irigasi langsung terendam,” jelasnya.
Siti Saadah, 48 tahun, warga lainnya menambahkan sebelum rumahnya ambruk, hujan di sekitar wilayah itu cukup deras, kemudian aliran listrik menjadi padam.
Saat itu, terdengar suara gemuruh yang cukup keras, kemudian ada guncangan yang disertai hantaman air hingga ke rumah miliknya. Ia dan keluarganya langsung menyelamatkan diri. Kemudian dalam waktu singkat rumahnya langsung ambrol. “Kaget saya dikira gempa. Ternyata saya lihat air yang datang dari irigasi cukup deras,” ujarnya.
Sementara itu, penjabat sementara Kepala Desa Kadupandak Abdullah menyatakan lokasi ambrolnya rumah warga paling banyak di lokasi rukun warga 1 dan rukun warga 2. Kini untuk sementara warga yang berasal dari kedua rukun warga tersebut direlokasi ke kantor Balai Desa Kadupandak dan ruangan Balai Dusun Karangsari.
Berdasarkan informasi, diketahui tanggul tersebut dibangun oleh pihak Perhutani sekitar 2002. Beberapa warga sekitar telah memberi tahu aparat desa mengenai banyaknya retakan sekitar tanggul namun tidak di gubris pihak Perhutani. “Dengan kejadian ini kami akan meminta ganti rugi ke pihak Perhutani,” ujar Oyo yang diamini warga lainnya.
JAYADI SUPRIADIN