Dalam pernyataan tertulisnya, Direktur Perencanaan Strategis dan Hubungan Masyarakat Dyah N.K. Makhijani mengatakan, keputusan itu diambil setelah mengevaluasi perkembangan terkini dan prospek perekonomian yang secara umum menunjukkan perkembangan yang terus membaik.
Dengan demikian posisi BI rate ini tak berubah sejak Agustus 2009. "Dewan Gubernur memandang BI Rate pada level itu masih konsisten dengan pencapaian sasaran inflasi 2010 dan 2011 sebesar 5 persen plus 1 persen, serta masih kondusif bagi upaya memperkuat proses pemulihan perekonomian," katanya.
Selain itu, keputusan tersebut juga konsisten dengan upaya menjaga stabilitas keuangan di dalam negeri di tengah meningkatnya risiko ketidakpastian akibat krisis utang yang dialami Yunani dan sejumlah negara di Eropa.
Bank sentral menyatakan, proses pemulihan ekonomi global terus berlanjut di tengah krisis yang terjadi di Eropa. Proses pemulihan ekonomi di negara maju terutama Amerika Serikat dan Jepang serta negara emerging market Asia, terutama Cina dan India, tetap membaik.
Sejauh ini, belum ada indikasi dampak krisis utang Eropa terhadap prospek permulihan ekonomi global yang masih tetap kuat. Demikian pula dampaknya terhadap perekonomian domestik masih sangat terbatas, karena kondisi fundamental perekonomian Indonesia yang cukup kuat.
BOBBY CHANDRA