TEMPO Interaktif, Padang - Universitas Negeri Padang (UNP) terpaksa mengurangi penerimaan mahasiswa baru 2010 karena banyak gedung perkuliahan dan fasilitas perkuliahan yang rusak akibat gempa 30 September 2009.
Kepala Bagian Humas Universitas Negeri Padang Amril Amir mengatakan tahun lalu UNP menerima sekitar 6.000 mahasiswa dan tahun ini hanya akan menerima 5.000 mahasiswa baru. Penerimaan ini sudah dari berbagai jalur, mulai dari PMDK, jalur prestasi, Ujian Masuk Bersama, SNMPTN dan jalur Reguler Mandiri.
Amril mengatakan gempa 7,9 skala Richter pada 30 September telah merusak 60 persen fasilitas kampus, mulai dari gedung rektorat, beberapa gedung perkuliahan dan laboratorium milik Fakultas MIPA (Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam). Sebanyak 20 lokal darurat bahkan dibangun untuk tempat perkuliahan.
“Terpaksa jumlah mahasiswa yang diterima tahun ini dikurangi, karena sarana dan prasaran perkuliahan masih rusak. Sekarang saja banyak perkuliahan di lokal darurat yang panas dan kurang angin, labor juga rusak, kasihan kalau banyak menerima mahasiswa. Kami juga sudah mengajukan perbaikan fasilitas yang rusak ke Bappenas," kata Amril Amir, Jumat (4/6).
Ia mengatakan, selain lokal darurat, gedung-gedung yang rusak juga masih digunakan dosen dan mahasiswa. Sementara yang lainnya terpaksa bergantian beajar di lokal yang masih bisa dipakai.
“Karena Unversitas Negeri Pasang milik pemerintah, mudah-mudahan segera diperbaiki dari dana APBN, jadi tahun depan kita bisa memperbanyak penerimaan mahasiswa lagi," katanya.
Saat ini Universitas Negeri Padang telah menerima 460 mahasiswa yang mengikuti jalur PMDK (Penelusuran Minat dan Kemampuan) serta 500 mahasiswa dari jalur Bidik Misi atau Beasiswa Pendidikan Bagi Calon Mahasiswa Berprestasi.
FEBRIANTI