Rencananya, piala itu akan diarak mulai dari Balaikota, melewati Jalan Medan Merdeka Selatan dan memutar di Bundaran HI. Selanjutnya, areak-arakan berhenti di Gedung Walikota Jakarta Pusat di Jalan Tanah Abang I. Pawai diramaikan komunitas pencinta sepeda dan kesenian betawi seperti ondel-ondel dan gambang kromong.
Dalam perebutan singgasana Piala Adipura tahun ini, Jakarta Pusat kalah tipis dari Kota Palembang, Sumatera Selatan yang menduduki peringkat pertama. " Selisih angkanya cuma 0,01," kata Abdul, pagi tadi. Padahal, Jakarta Pusat merupakan kampiun supremasi ini dari 2006 hingga 2009. "Kriteria tahun ini memang semakin berat."
Abdul menilai, wilayahnya cukup baik dalam menata tiga poin utama Piala Adipura, yaitu green air, green water dan green land. Dalam waktu dekat, seperti diberitakan sebelumnya, Jakarta Pusat akan bekerja sama dengan Jepang menerapkan pengelolaan sampah kering (metode Takakura). Untuk itu, Abdul optimis, kalau tahun depan piala ini akan kembali diboyong warga Jakarta Pusat.
Yang jelas, untuk DKI, Jakarta Pusat tetap menjadi yang terbaik di antara wilayah lain di Jakarta. Program Adipura sendiri telah dilaksanakan setiap tahun sejak 1986, kemudian terhenti pada1998. Program Adipura kembali dicanangkan di Denpasar, Bali pada 5 Juni 2002, dan berlanjut hingga kini.
HERU TRIYONO
Baca Juga: