"Tapi setelah beberapa kali menggelar rapat, tampaknya Kementerian Kehutanan gamang," kata Direktur Budidaya Tanaman Semusim Kementrian Pertanian Agus Hasanuddin dalam acara Roundtable Gula oleh Kamar Dagang dan Industri Indonesia di Jakarta, Selasa (8/6). Padahal masalah utama dalam mendorong swasembada gula adalah ketersediaan lahan, infrastruktur, bibit unggul, dan produktivitas lahan.
Direktur Center for Agricultural Policy Studies Tito Pranolo mengatakan jika target swasembada gula ingin dicapai pada 2014 maka harus tersedia lahan 750 ribu hektare. Total luas lahan tebu pada 2009 berkisar 436 ribu hektare. Artinya diperlukan tambahan areal dengan luas lebih dari 313 ribu hektare.
"Hal itu tampaknya bakal sulit untuk bisa dipenuhi," tuturnya. Pencapaian swasembada melalui penambahan pabrik dinilai Tito juga agak sulit. Asumsi swasembada gula tebu pada 2014 dengan penambahan jumlah pabrik gula dari 61 unit yang ada saat ini menjadi 71-86 unit. Artinya pemerintah harus membangun 10 sampai 25 pabrik baru.
KARTIKA CANDRA