Lima tentara NATO lainnya terbunuh dalam serangkaian serangan di bagian selatan negara itu tempat ISAF bertempur melawan Taliban. Para pejuang perlawanan melancarkan pertempuran untuk menggulingkan pemerintah yang didukung Amerika.
Sementara Kementerian Pertahanan Inggris mengatakan tidak ada tentara Inggris yang terbunuh dalam berbagai serangan hari Senin (7/6) itu. Korban tewas ini terjadi pada saat 35.000 tentara tambahan yang dikirimkan oleh Presiden Barack Obama tiba di negara itu.
Mereka sedang mempersiapkan operasi besar di Provinsi Kandahar di selatan, yang menjadi pusat perlawanan Taliban, dalam waktu dekat ini. Tetapi dengan semakin besarnya korban tewas, dukungan publik bagi operasi tersebut menjadi pudar. Sebagian pihak, baik di Eropa maupun Amerika, mempertanyakan apakah pertempuran lawan Taliban bisa dipertahankan.
Pada saat ini ada sekitar 94.000 tentara Amerika di Afghanistan, dan jumlah itu diperkirakan akan mencapai sekitar 100.000 personel sesuai dengan janji Obama untuk menggencarkan gempuran anti-Taliban. Tentara NATO pertama kali bertempur di Afghanistan tak lama setelah serangan 11 September 2001 di New York dan Washington.
BBC | ANGIOLA HARRY