TEMPO Interaktif, Jakarta -Kepolisian Daerah Metro Jaya berupaya menangkal peredaran keping cakram padat tentang adegan syur yang dilakukan oleh orang yang mirip artis Ariel - Luna Maya dan Cut Tari. Polisi akan merazia cakram padat yang banyak dijual bebas di beberapa lapak penjualan VCD bajakan.
Polisi juga berupaya menangkal peredaran video itu di kalangan pelajar. Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Boy Rafli Amar mengatakan kepolisian akan bekerja sama dengan Kementerian Pendidikan Nasional guna menghimbau pelajar tidak menyimpan video porno di telepon genggam mereka. Kerjasama dilakukan karena, "pemblokiran internet yang mengeluarkan video porno bukan wewenang polisi," kata Boy di ruang kerjanya hari ini.
Menurutnya polisi hanya bisa memberi himbauan kepada masyarakat untuk tidak menonton dan menyebarkan video porno itu. "Remaja dan anak - anak belum layak melihat video itu. Memerlukan perhatian orang tua."
Akan halya Kota Depok mengantisipasi maraknya video-video mesum itu dengan rencana sosialisasi program internet sehat. Wakil Ketua Komisi D DPRD Kota Depok Sri Rahayu Purwitaningsih akan segera menggelar rapat dengan Dinas Pendidikan dan Dinas Komunikasi dan Informasi Pemerintah Kota Depok untuk membahas program ini.
Program internet sehat, kata Sri, merupakan program Dirjen Aplikasi Telematika Kementrian Informasi dan Telematika. Kegiatan program ini mencakup panduan-panduan untuk menginstal program untuk memblokir situs-situs porno. Selain itu, dalam program ini diperkenalkan pula bahaya dan manfaat dari penggunaan internet.
Pada tahap awal, program ini akan disosialisasikan kepada seluruh sekolah di Depok. “Harus disosialisasikan ke seluruh sekolah di Depok,” kata Sri hari ini. Mendatang, program ini juga akan diperluas hingga semua kalangan masyarakat baik orangtua dan juga pendidik. Ia optimis dalam bulan ini rapat koordinasi bisa segara dilakukan.
Selain mensosialisasikan program internet sehat, Fraksi PKS DPRD Kota Depok akan mengirim surat ke Komisi 8 DPR RI. “Kami akan minta agar UU Pornografi diterapkan dalam kasus ini.”
Kepala Dinas Pendidikan Kota Depok Farah Mulyati mengaku sudah menggelar rapat koordinasi dengan seluruh Kepala sekolah SD, SMP, SMA, dan SMK Negeri mengenai munculnya video porno mirip artis Ariel-Luna Maya. “Kami sudah minta ke kepala sekolah-kepala sekolah untuk mengawasi anak didiknya.”
Mengenai kemungkinan razia ponsel murid, Farah belum bisa melakukannya lantaran sebagian besar murid masih menjalani ujian.
TIA HAPSARI | VENNIE MELYANI