Rencananya, tahun ini pada tahap pertama ada sekitar 88 titik ruas jalan dan jembatan yang akan diperbaiki. Sedangkan pada tahap kedua ada 13 titik yang diperbaiki. Beberapa jalan utama yang mendesak untuk diperbaiki antara lain Jalan Cinere, Jalan Raya Sentosa, Jalan Raya Kemakmuran, dan Jalan Pitara.
Menurut Walikota Depok Nur Mahmudi Ismail perbaikan jalan-jalan tersebut sangat penting untuk memperlancar arus transportasi di Kota Depok. Ia mencontohkan, untuk Jalan Raya Cinere, misalnya, harus segara dilakukan karena letaknya yang berada di perbatasan Jakarta.
Selain itu, Jalan Raya Cinere merupakan satu dari tujuh pintu gerbang menuju Jakarta. “Warga kita kan ulang-alik dari Jakarta ke Depok. Jadi jalan yang merupakan pintu gerbang harus segara diperbaiki,” katanya kepada wartawan di ruangannya.
Berdasarkan pemantauan wartawan, aspal di Jalan Raya Cinere sudah banyak yang pecah sehingga memunculkan lubang-lubang besar. Di kala hujan lubang-lubang ini akan digenangi air. Kerusakan jalan ini berdampak pada kemacetan yang terjadi pada pagi maupun sore hari.
Menurut Nur, untuk jalan yang memiliki kontur dan sistem drainase yang bagus maka akan menggunakan kostruksi aspal. Sedangkan, yang sistem drainase terhambat, maka akan menggunakan konstruksi beton. “Agar lebih awet dan bisa mengurangi biaya pemeliharaan,” ujar Nur.
Ia menyadari bahwa perbaikan jalan yang paling baik apabila dilakukan berbarengan dengan pembenahan sistem drainase. Tetapi, hal tersebut sulit dilakukan karena membutuhkan waktu perencanaan yang lebih lama.
Yayan Ariyanto menjelaskan dana yang digunakan untuk menjalankan seluruh kegiatan sebesar Rp 152,5 Milyar, di mana Rp 148 milyar digunakan untuk belanja langsung.
“Anggaran itu dari APBD dan bantuan provinsi,” katanya kepada wartawan di Balai kota Depok. Menurut Yayan, sebagian kegiatan pembangunan fisik ini sudah dilelangkan pada bulan April lalu. “Saat ini sudah mulai pengukuran,” katanya.
TIA HAPSARI