Menurut Menteri Koperasi Syarifruddin Hasan, tambahan anggaran akan dialokasikan Kementerian untuk dana sosialisasi KUR. "Nilainya belum kami pastikan. Tapi mungkin sekitar Rp 25 miliar cukup," kata Syarif di gedung DPR, Jakarta Selasa (8/6), kepada Tempo.
Semula target KUR bisa terealisasi sebesar Rp 20 triliun tahun ini. Namun akhir bulan lalu, Kementerian menurunkan target itu menjadi Rp 13,5 triliun. "Sepertinya banyak yang harus dipersiapkan lagi untuk KUR. Karena itu kami membutuhkan dana sosialisasi," ujar Syarif.
Program KUR baru dilaksanakan Februari 2010. Sehingga ke-19 perbankan yang menjadi mitra Kementerian baru bersiap Maret 2010. Sehingga realisasinya baru bisa April. Adapun kredit baru mengalir Rp 2 triliun. "Ini di luar tanggung jawab kami karena kami tak diberi dana sosialisasi," tuturnya.
KUR, kata Syarif, diperlukan untuk meningkatkan daya saing UMKM. "Kami beri peningkatan modal. Harapannya bisa ada peningkatan produksi, lalu pemasaran. Kalau itu dilakukan, daya saing UMKM bisa meningkat," kata Syarif.
Ia mengakui banyak produk UMKM yang berdaya saing rendah sehingga perlu mendapat suntikan KUR. "Kualitas harus lebih digenjot dari kuantitas. Kualitas bagus bisa ditingkatkan dengan penguatan modal. Karenanya, faktor KUR berpengaruh," ujarnya.
Tahun depan Kementerian menetapkan target kredit usaha rakyat yang dapat salurkan pemerintah mencapai Rp 20 triliun. "Targetnya sama dengan target yang semula direncanakan pada tahun ini," kata Syarif.
ISMA SAVITRI