Tradisi undian bungkus kondom berhadiah ini digelar setiap enam bulan sekali. Jumlah bungkus kondom yang diundi kali ini sebanyak 9.540 bungkus. Sepuluh bungkus kondom mendapat ditukarkan dengan satu kupon berhadiah. Hadiahnya bermacam-macam mulai dari kipas angin, VCD player sampai televisi.
Kegiatan ini dilakukan berkat kerjasama Komisi Penanggulangan HIV/AIDS Daerah (KPAD) Kabupaten Madiun bersama Yayasan Bambu Nusantara dan Kelompok Kerja (Pokja) yang ada di lokalisasi.
“Kegiatan ini untuk menumbuhkan motivasi pada anak asuh agar selalu konsisten memakai kondom,” jelas Ketua Pokja Arjuna, Tohirin, Kamis (10/6). Cara ini, menurutnya akan memutus mata rantai epidemi HIV/AIDS terutama di lokalisasi. Dia menambahkan kegiatan ini juga bagian dari pencanangan penggunaan kondom 100 persen di lokalisasi Gude.
Ketua Rumah Tangga (RT) lokalisasi Gude, Suwaji, menambahkan bahwa saat ini ada sekitar 72 penghuni lokalisasi dan 27 wisma dan 19 ibu asuh (germo). Pihaknya bersama Pokja setempat telah lama melakukan monitoring penggunaan kondom. “Setiap Rabu dan Minggu, Pokja mengecek persediaan kondom di setiap kamar,” ungkapnya.
Setiap tamu yang berkunjung selalu dibekali kondom yang diberikan saat membayar tiket parkir dan tiket masuk lokalisasi. “Untuk mengantisipasi tamu yang terlewatkan atau tidak membawa kondom, di tiap kamar disediakan kondom sepuluh biji,” katanya.
Para Pekerja Seks Komersial merasa senang dengan adanya pencanangan penggunaan kondom ini. “Dengan pakai kondom, maka akan lebih aman. Kalau nggak pakai kondom, saya nggak mau melayani,” jelas Ik, 27 tahun, salah satu PSK Gude. Dalam undian kali ini, ada salah satu PSK yang menukarkan 500 bungkus kondom sehingga dia berhak mendapat 50 kupon undian.
Direktur Program Yayasan Bambu Nusantara, Titik Sugianti mengatakan, selama ini pihaknya terlibat aktif dalam pendampingan kelompok-kelompok yang beresiko tertular HIV/AIDS. “Tidak hanya PSK tapi juga pengguna narkoba dengan jarum suntik,” tuturnya . Menurutnya, pihaknya tidak hanya melakukan pendampingan ke PSK di lokalisasi tapi juga PSK yang beroperasi di jalanan.
ISHOMUDDIN