TEMPO Interaktif, Toronto - Tuntutan yang terkait dengan aktivitas kerja kreatif merupakan tantangan utama bagi pekerja. Menurut penelitian baru dari Universitas Toronto, Kanada, ini stres yang terkait dengan beberapa aspek pekerjaan berdampak terhadap batas antara kerja dan kehidupan keluarga.
Peneliti mengukur sejauh mana mereka yang terlibat dalam aktivitas kerja kreatif dengan menggunakan data dari survei secara nasional terhadap lebih dari 1.200 pekerja di Amerika. Profesor sosiologi Scott Schieman dan rekannya mengajukan pertanyaan kepada responden, antara lain: "Seberapa sering Anda memiliki kesempatan untuk mempelajari hal baru?"; "Seberapa sering Anda memiliki kesempatan untuk memecahkan masalah? ";" Seberapa sering Anda melakukan pekerjaan yang memungkinkan Anda untuk mengembangkan keterampilan atau kemampuan?"
Para penulis menjelaskan tiga inti temuan:
Pertama: Orang yang memiliki skor lebih tinggi pada indeks kerja kreatif lebih mungkin mengalami tekanan pekerjaan yang berlebihan, dan mereka merasa kewalahan oleh beban kerja, serta lebih sering menerima pekerjaan yang berhubungan dengan kontak (email, teks, panggilan) di luar jam kerja normal;
Kedua: Pada gilirannya, orang-orang yang mengalami tekanan-tekanan yang berhubungan dengan pekerjaan, dan lebih sering melakukan tugas ganda antara pekerjaan dan keluarga, mereka mencoba untuk menyulap pekerjaan dan tugas-tugas rumah pada waktu yang sama saat mereka berada di rumah.
Ketiga: Secara bersamaan, tuntutan pekerjaan ini dan peran ganda kerja-keluarga kerap menimbulkan konflik antara pekerjaan dan peran keluarga, yang merupakan penyebab utama timbulnya masalah peran dalam domain rumah tangga.
Menurut Schieman, unsur-unsur stres terkait kerja kreatif ini, yang oleh kebanyakan orang dilihat sebagai sisi positif dari kondisi pekerjaan kreatif, merugikan. Lebih dari itu, ini juga dapat menyebabkan stres dalam kehidupan kita.
Penelitian ini juga menemukan bahwa orang yang memiliki skor lebih tinggi pada indeks kerja kreatif lebih cenderung memikirkan pekerjaan mereka di luar jam kerja normal. Namun, ketika ini terjadi, banyak orang berkata bahwa mereka tidak merasa "tertekan" oleh pikiran-pikiran itu. Schieman menambahkan: "Ada aspek kerja kreatif yang dinikmati banyak orang karena mereka mendapat kepuasan dalam hidupnya. Hal ini sangat berbeda dengan stres pikiran yang bikin orang terjaga di malam hari, yang disebabkan oleh tenggat yang tidak dapat dikontrol, orang lain bekerja tidak kompeten yang membuat Anda harus menanganinya esok hari, atau pekerjaan rutin yang kurang menantang atau terasa seperti sebuah penindasan."
ScienceDaily/Ngarto Februana