"Saya berharap segera diperbaiki. Saya beberapa kali dengar ada yang dirampok saat menuju Suramadu," kata Rasimin, Warga Bangkalan, Sabtu (12/6). Anggota Komisi Pengawas Suramadu Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Bangkalan Mahmudi mengaku sering mendapat keluhan warga soaal padamnya akses menuju Suramadu tersebut. "Saya dengar kabar, lampu itu diputus karena BPWS nunggak listrik" terangnya.
Namun apa pun penyebabnya, kata dia, tidak semestinya pengguna jembatan yang dikorbankan. Badan Pengembangan Kawasan Suramadu (BPWS) dan PLN Bangkalan mestinya bertemu untuk mengatasi masalah lampu padam tersebut. Soal maraknya aksi perampokan kendaraan bermotor sejak lampu padam, Mahmudi mengatakan hal itu sudah sering terjadi terutama di wilayah Bangkalan, tak perduli lampu jalan menyala atau padam. "Sudah sering terjadi, polisi sepertinya kewalahan mengatasi," katanya.
Direktur Perusahaan Listrik Negara Cabang Kamal Bangkalan Grahito membenarkan padamnya lampu akses menuju Suramadu di Desa Tangkel. Namun bukan karena sengaja diputus PLN meski BPWS menunggak rekening listrik selama tiga bulan. "Ada trouble, bukan kami putus," tegas Grahito kepada Tempo.
Grahito mengaku telah menyampaikan masalah tersebut kepada BPWS agar segera diperbaiki karena pusat kendali listrik Suramadu ditangani badan tersebut. Sehingga PLN tidak memperbaiki sendiri tanpa kehadiran BPWS. "Sudah dua kali kita kirim surat pemberitahuan, tapi tidak ada respon," ungkapnya.
MUSTHOFA BISRI