Hasil obligasi tersebut akan digunakan untuk mengubah komposisi dana perbankan. Sebab, komposisi dana perbankan di perseroan masih didominasi dana jangka pendek. Sebagian juga digunakan untuk pembiayaan kredit.
Agus menjelaskan, tenor diperkirakan antara 3 hingga 5 tahun. Penjamin emisi juga masih belum ditentukan karena pihaknya masih mempertimbangkan kondisi pasar. Tahun lalu, Bank Jabar memiliki aset Rp 32,4 triliun dengan dana pihak ketiga sebesar Rp 23,7 triliun.
Kredit yang diberikan mencapai Rp 19,6 triliun. Perseroan mentargetkan pertumbuhan kredit hingga 24 persen pada tahun ini. Sebagian besar merupakan kredit konsumsi.
Sebelumnya, Bank Jabar berniat melepas sahamnya kepada publik hingga 30 persen. "Kami akan melepas 20 hingga 30 persen, tergantung penyerapan pasar," kata Agus.
Harga nominal saham dalam initial public offering (IPO) itu ditetapkan sebesar Rp 250 per lembar dan akan dijual dengan harga antara Rp 510 hingga Rp 680 per lembar. Sebanyak 20 persen saham seri B yang ditawarkan berjumlah 1,8 juta lembar.
Jika saham-saham tersebut berhasil dijual sebanyak 20 persen, perseroan berharap mendapatkan dana sekitar Rp 1 triliun. "Kalau sampai 30 persen, dana yang masuk diharapkan sampai Rp 1,5 triliun," ujar dia.
Bank telah mendapatkan izin dari pemegang saham untuk menjual hingga 40 persen sahamnya. Adapun permintaan yang didaftarkan ke Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan baru mencapai 20 persen.
Sekitar 80 persen hasil penawaran saham perdana ini akan digunakan untuk mendukung ekspansi kredit. Sebesar 10 persen untuk pengembangan jaringan dan sisanya untuk perbaikan sistem teknologi informasi.
Penawaran saham ini diperkirakan memperoleh pernyataan efektif dari Bapepam-LK pada 29 Juni 2010. Masa penawaran awal berlaku 23 Juni dan diharapkan tercatat di Bursa Efek Indonesia pada 8 Juli 2010.
Penjamin emisi dilakukan oleh PT CIMB Securities Indonesia dan PT Bahana Securities. "Sambutan investor sangat positif, sudah banyak yang berminat," kata Direktur PT CIMB Securities Risna Mukhti. Harga nilai buku mencapai 1,2 hingga 1,6 persen.
Investor asing juga telah menyatakan minatnya. Setidaknya ada 29 investor dari Singapura dan 30 investor dari Hong Kong yang berniat berinvestasi. "Kami optimistis investor akan menyerap habis penawaran Bank Jabar," kata Direktur PT Bahana Securities Andi Sindhunata.
FAMEGA SYAVIRA