TEMPO Interaktif, Bandung - Panitia Lokal Bandung Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri direpotkan dengan puluhan pendaftar yang datang meralat nama dan foto di kartu peserta sejak pagi hari Selasa (15/6). Sekretaris Panitia Asep Gana menyangkan ketidak siapan para peserta tersebut.
Sekitar 40 orang yang datang itu sebelumnya menyangka perbaikan nama dan foto sudah selesai lewat internet. Ternyata, perubahan harus dilakukan manual di ruang sekretariat panitia SNMPTN di gedung Labtek V ITB.
Selain itu, kata Asep, panitia hari ini mendapat tambahan seorang peserta tuna netra. Total kini berjumlah 3 orang. Sejauh ini panitia tidak mendapat laporan dari satu pun peserta yang akan mengerjakan soal dalam kondisi sakit, baik di rumah sakit atau memakai ambulans.
Untuk pengamanan ujian besok hingga 17 Juni , panitia tidak melibatkan polisi. Sebagai gantinya, anggota resimen mahasiswa Mahawarman akan ikut berjaga di 100 lebih lokasi ujian di Bandung. "Kalau pengamanan joki, itu rahasia kami," ujarnya.
Seleksi masuk perguruan tinggi negeri di Bandung besok akan diikuti 27.987 peserta. Berbeda dengan tahun sebelumnya, dua orang pengawas di tiap ruangan akan memeriksa identitas peserta di dalam ruangan. Waktu yang dibutuhkan mencapai 30 menit.
Adapun Rektor Institut Teknologi Bandung Akhmaloka mengatakan, dia belum mendengar lagi adanya laporan dari mahasiswa yang ditawari menjadi joki SNMPTN baru-baru ini. "Nggak ada sampai saat ini," ujarnya, Selasa (15/6). Sebelumnya, ia mendapat laporan dari mahasiswanya tentang oknum yang menawarkan pekerjaan joki beberapa bulan lalu. Seperti tahun lalu, ITB akan mengeluarkan mahasiswanya yang terlibat perjokian.
ANWAR SISWADI