"Yang bersangkutan melaporkan tidak pernah dicacah. Padahal petugas kami sudah beberapa kali bolak balik, namun, anggota dewan tersebut tidak ada di rumah. Tapi hari terakhir ini, anggota dewan tersebut dapat bisa ditemui karena orang tuannya sedang sakit," ujar Kepala Bidang Statistik Distribusi Badan Pusat Statistik Jawa Barat, Anggoro Dwitjahyono saat dihubungi, Selasa (16/6).
Ia menyatakan, secara keseluruhan dimasa tambahan 15 hari sensus penduduk. Tidak lebih dari satu persen warga Jawa Barat tidak tercacat. Dimana wilayah yang sempat menjadi kendala untuk proses pencacahan seperti di daerah Bogor, Depok dan Bekasi. "Ini karena masyarakat di wilayah ini seringnya tinggal di Jakarta. Beda dengan wilayah Priangan dan Pantura semuanya lancar."
Anggoro menyatakan, saat ini BPS Kabupaten Kota sedang melakukan pemeriksaan ulang terhadap berkas yang diterima dari petugas sebelum dikirim ke Provinsi untuk dihitung. "Karena penghitunganya dengan sistem scanner jangan sampai setelah dikirim data dari BPS Kabupaten/Kota tidak bisa terbaca." katanya.
Ia menegaskan, secara keseluruhan proses pencacahan di Jawa Barat berlangsung lancar. Pihaknya tidak mengajak aparat kepolisian untuk menemani petugas karena kesulitan dalam pencacahan tertutama di kota-kota besar di Jawa Barat.
"Jawa Barat sampai proses tambahan waktu pencacahan lancar, tidak pernah membawa petugas keamanan," katanya."BPS sendiri baru akan mengadakan rapat evaluasi 17 Juni mendatang."
ALWAN RIDHA RAMDANI