TEMPO Interaktif, YOGYAKARTA -Universitas Diponegoro Semarang yang diwakili oleh Satrio dan Buna Rizal Ramli dan Satrio Adi Pratama berhasil memenangkan juara I debat bahasa Inggris Nasional, National University English Debating Championship (NUEDC) untuk kelas utama yang berlangsung di Universitas Negeri Yogyakarta, Selasa, (15/6). Tampil mengesankan para juri, Universitas Diponegoro berhasil mengalahkan tim Universitas Indonesia, Universitas Gadjah Mada, dan Universitas Atmajaya Yogyakarta.
Keduanya berhak melenggang maju dalam kejuaraan debat internasional di Botswana Afrika pada bulan Desember . “Tim Diponegoro tampil mengesankan karena mereka berhasil memaparkan filosofi argumentasi masalah dengan lebih mendalam dibanding peserta lain,” kata salah satu ketua dewan juri NUEDC Luthfi Abdurrahman usai acara penganugerahan juara di Gedung Rektorat UNY, Selasa malam.
Topik grand final yang dipilih oleh para dewan juri adalah “Apakah teroris bisa memilh cara kematian mereka.” Menurut Lutfhi, perlu dipatuhinya sistem hukum yang digunakan oleh tim Diponegoro dengan tidak membolehkan para teroris memilih cara kematian mereka akan mengurangi otoritas pemerintah merupakan argumen yang tepat.
Selain memperoleh juara I debat nasional, keduanya juga menjadi 10 The best speaker untuk kelas utama debat ini. Satrio mendapat urutan pertama, sementara Buna di urutan sembilan. “Senang sekali,” kata Satrio sembari memegang pialanya. Buna mengaku akan lebih giat melakukan latihan untuk persiapan keberangkatan ke Botswana.
Untuk juara kedua debat ini, tim Universitas Indonesia yang diwakili Ahmad Naufal Dai dan Natalia Rialucky Tampubolon berhasil menyisihkan tim tangguh dari Universitas Gadjah Mada dan Universitas Atmajaya. UGM hanya memperoleh juara III dan Universitas Atmajaya di urutan bucit. Hanya saja, tiga tim yang menang tetap berangkat ke Botswana.
Ini yang membuat tim Atmajaya Yogyakarta kecewa. “Karena kebijakan yang tidak adil kami tidak bisa berangkat ke Afrika,” kata Keinesasih Hapsari Putri.
Memang, demi memberikan kesempatan pada tim luar Jawa yang tidak pernah memenangkan debat, tahun ini ada tambahan kategori yakni English Foregn Language yang levelnya di bawah kelas utama. Juara I dari kategori EFL melaju ke babak internasional Botswana Afrikan.
Sementara juara I untuk kelas EFL dimenangkan oleh Fernandita Guswen dan Eko Saputra dari Universitas Bengkulu. Keduanya mengalahkan tim dari Universitas Negeri Padang, STBA Teknokrat Lampung, dan Universitas Muhamadiyah Surakarta.
BERNADA RURIT