TEMPO Interaktif, Jakarta - Tak mau kebobolan joki lagi, Panitia Ujian Masuk Perguruan Tinggi kali ini memperketat pengawasan. Salah satunya adalah menyebar petugas polisi di sejumlah lokasi ujian. " Kami tak main-main. Joki yang ketangkap akan kami bawa ke polisi karena ini berkaitan dengan pelanggaran pemalsuan identitas" kata Herry Suhardiyanto, Ketua Umum Panitia Seleksi Masuk Perguruan Tinggi Negeri di Jakarta, Selasa (15/6) petang.
Selain menyebar polisi, panitia juga akan melakukan verifikasi identitas sebelum mereka masuk ruang ujian. Cara ini untuk mencegah masuknya joki masuk ke dalam ruang ujian. “Pengawas pun tak terkecuali. ,” ucapnya.
Menurut Herry, pihaknya juga mengingatkan pengawas untuk tidak memberikan kesempatan kepada peserta untuk saling berkomunikasi dan bertukar jawaban. Ponsel peserta ujian pun tak boleh dibawa.
Selain persiapan teknis, tambahnya, panitia telah mempersiapkan soal-soal ujian dengan matang dan bisa dipastikan tidak akan ada kebocoran soal. “Tidak bisa dibandingkan dengan pengamanan soal Ujian Nasional (UN). Yang pasti prosedur kami juga sama ketatnya,” paparnya. Untuk mengantisipasi sesuatu yang tidak terduga, panitia SNMPTN juga telah menyiapkan soal cadangan."ujarnya
ROSALINA