TEMPO Interaktif, Jember - Panitia Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) di Universitas Jember (UNEJ), mengerahkan sediktinya 750 orang pengawas. Mereka memantau jalannnya ujian seleksi calon mahasiswa baru yang akan dilakukan mulai hari ini, Rabu (16/6) hingga Kamis (17/6).
"Selain itu kami juga memiliki 50 pengawas cadangan dan dibantu ratusan polisi. Pengawasan ketat ini untuk mengantisipasi tindak kecurangan, termasuk praktik perjokian," kata Kepala Humas Universitas Jember Budi Haryanto, Rabu (16/6) siang.
Tahun ini, jumlah total peserta SNMPTN yang mengikuti ujian tulis di Unej mencapai 7.658 orang. Sebanyak 2.796 peserta kelompok IPA, 2.562 peserta kelompok IPS dan sebanyak 2.300 peserta kelompok IPC. Jumlah peserta itu meningkat dari tahun 2009 lalu.
"Tahun lalu, 7.014 peserta SNMPTN yang mendaftar di panitia lokal SNMPTN Unej. Peserta program IPA sebanyak 2.320 orang, program IPS sebanyak 2.365 orang, dan program IPC sebesar 2.329 orang," kata Budi menambahkan.
Meskipun dalam beberapa tahun terakhir ini belum pernah ada yang tertangkap basah melakukan kecurangan dan praktik perjokian, namun pengawasan tetap akan diperketat. Dalam satu ruang ditempati 20 peserta, dengan dua pengawas.
Sedikitnya dua polisi ditugaskan memantau dalam satu blok tempat ujian. "Harapannya bisa mencegah terjadinya tindak kecurangan, yang mungkin akan dilakukan peserta ujian,"kata Kepala Bagian Operasi Kepolisian Resor Jember Komisaris Polisi Erik Hermawan.
Dengan cara ini,menurut dia, memang panitia membutuhkan ruang yang cukup banyak untuk menampung peserta ujian yang mencapai ribuan orang. Karena itu panitia tidak hanya memanfaatkan ruang kuliah yang ada di Unej, tapi juga meminjam ruang di beberapa lembaga. Seperti IKIP PGRI Jember, SMAN 2 Jember, SMK Trunojoyo, SMPN 3 Jember, dan SMA Muhammadiyah 3 Jember. “Untuk masing-masing tempat, ada satu regu kami tugaskan melakukan penjagaan,” katanya menambahkan.
Selain itu, polisi juga berjaga di sejumlah ruas jalan di sekitar kampus Unej. Menurut Hermawan, tujuannya mengurangi kemacetan dan mengantisipasi kecelakaan akibat banyakanya peserta SNMPTN yang menggunakan motor sebelum dan setelah ujian dilaksanakan.
Mahbub Djunaidy