TEMPO Interaktif, Yogyakarta - Sebanyak 20.849 peserta ujian Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi (SNMPTN) Universitas Gadjah Mada akan memperebutkan 700-800 kursi atau 11 persen kursi yang tersisa dari total 7.100 kursi yang disediakan UGM. Kuota ujian SNMPTN ini meningkat lebih dari 100 persen dibanding tahun sebelumnya yang hanya 300-an di jalur ini.
Meningkatnya jumlah kenaikan kuota mahasiswa yang mengikuti ujian SNMPTN di banding tahun kemarin karena beberapa alasan. "Ada permintaan pemerintah untuk menaikkan kuota," kata Wakil Rektor senior bidang penelitian dan pengabdian masyarakat Retno S Sudibyo kepada wartawan saat meninjau pelaksanaan SNMPTN, Rabu (16/6).
Selain itu, kata Retno, UGM sudah percaya dengan pelaksanaan ujian ini lantaran Kampus Biru ini ikut menyumbang soal pelaksanaan ujian SNMPTN. Dengan demikian, menurut Retno, sudah ada peningkatan standar kualitas soal yang diinginkan oleh UGM. Mengenai berapa persen jumlah soal yang disumbang oleh UGM, Retno menjawab, "Itu rahasia panita."
Meningkatnya kuota yang diberikan UGM ternyata berimbas pada kenaikan jumlah mahasiswa yang mendaftar tahun ini. Jika tahun lalu jumlah peserta yang mendaftar hanya 15.499, maka tahun ini meningkat hingga 20.849.
Direktur Administrasi Akademik Universitas Gadjah MAda Budi Prasetyo Widyoboro mengatakan selain jumlah kuota yang bertambah, sistem pelayanan online menjadi penyebab naiknya pendaftaran SNMPT. "Cara online lebih efektif karena menghindarkan formulir SNMPTN," kata Budi.
Sementara itu Pembantu Rektor I Unversitas Negeri Yogyakarta Nurfina Aznam mengatakan mahasiswa yang masuk melalui jalur SNMPTN sebanyak 75 persen dari total mahasiswa yang masuk di UNY. Setiap tahunnya, UNY menerima mahasiswa baru sebanyak 5.800-an siswa. SNMPTN di Yogyakarta tahun ini dilaksanakan oleh tiga PTN, yakni UGM, UNY, dan UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.
BERNADA RURIT