Tarif Listrik Naik, Harga Motor Kemungkinan Besar Tetap  
Reporter: Tempo.co
Editor: Tempo.co
Rabu, 16 Juni 2010 12:52 WIB
Kendaraan bermotor antre masuk ke dalam KMP Edha di Pelabuhan Penyebrangan Ketapang, Banyuwangi, Jawa Timur, Rabu (23/9). Terhitung hingga H+2 Lebaran kepadatan arus balik menuju pulau Bali mencapai 9000 pemudik. Foto: TEMPO/Nurdiansah
Iklan
Iklan

TEMPO Interaktif, Jakarta - Kalangan industri sepeda motor yang tergabung dalam Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI) mengkhawatirkan penurunan daya beli masyarakat akibat kenaikkan tarif dasar listrik (TDL) untuk industri. Kendati demikian, kemungkinan untuk menaikkan harga jual motor kecil sekali.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

“Umumnya, kalangan industri akan menyerap kenaikan itu ke dalam struktur ongkos produksi. Hal itu untuk menjaga pasar, sehingga harga (jual) bisa dipertahankan,” tutur Gunadi Sindhuwinata, Ketua Umum AISI, di Jakarta, Selasa (15/6) malam.

Hal serupa juga dilontarkan, Johannes Loman, Wakil Ketua Umum AISI, di tempat yang sama. Menurut dia, konsumen sepeda motor tidak elastis terhadap kenaikan harga. “Sehingga, bila kenaikkan ( tarif listrik ) listrik itu dirasa masih bisa ditanggung perusahaan, maka perusahaan akan menyerapnya,” aku dia.

Erwin Subarkah, pengamat pemasaran otomotif, menyebut, konsumen sepeda motor di Indonesia sangat sensitif terhadap harga. Hal itu dikarenakan, sekitar 70 – 80 persen pembelian sepeda motor dilakukan secara kredit.

“Terlebih kenaikan tarif listrik juga mereka alami di rumah tangga mereka, sehingga bila harga motor naik berarti cicilan juga naik. Sementara beban pengeluaran listrik rumah juga naik,” papar dia saat dihubungi di Jakarta, Rabu (16/6).

Menurutnya, ada dua sikap konsumen bila kenaikkan harga itu terjadi. Pertama, konsumen akan berpaling ke merek lain. Kedua, mereka akan menunda atau membatalkan rencana pembelian.

“Kategori pertama itu mereka yang benar-benar membutuhkan sarana angkutan yang mendesak. Sedangkan kelompok kedua adalah mereka yang tidak butuh banget atau loyalis brand tertentu,” terang Erwin.

Sedangkan Gunadi menambahkan, bila melihat dampak ikutan yang ditimbulkan kenaikan tarif terutama daya beli masyarakat, kemungkinan besar harga motor tidak naik. “Karena bagaimana pun pasar merupakan hal yang sangat penting,” tandas dia.

Seperti diketahui, pemerintah berencana menaikkan tarif dasar listrik baik untuk rumah tangga maupun industri mulai Juli mendatang. Rencana kebijakan itu telah disetujui parlemen.

ARIF ARIANTO

Iklan

 

 

 

BERITA TERKAIT


Rekomendasi