Kordinator Panitia SNMPTN Lokal 50 Surabaya Imam Mustofa, menjelaskan, sekitar 10 porsen dari 30.130 peserta ujian tidak melengkapi persyaratan, seperti tidak membawa fotokopi ijazah serta kartu tanda penduduk. "Untuk hari pertama ini masih kami beri toleransi. Tapi pada hari kedua besok harus dilengkapi jika tidak ingin didiskwalifikasi,” ujar Imam ketika ditemui wartawan di kampus Universitas Airlangga, Rabu (16/6).
Menurut Imam, para peserta SNMPTN terdiri dari 11.570 calon mahasiswa yang memilih jurusan Ilmu Pengetahuan Alam (IPA), 11.472 peserta memilih jurusan Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS), dan sebanyak 7.089 memilih IPA dan IPS.
Imam juga menjelaskan, di antara peserta SNMPTN terdapat tuna netra dan tuna rungu. Peserta tuna netra adalah Ninis Ledy Tia yang mngikuti ujian di , Gedung B Fakultas Tarbiyah, Institut Agama Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya. Sedangkan peserta tuna rungu, Zhulfi Bajra, menjadi peserta ujian di Universitas Surabaya, Ketintang. Panitia menyediakan tenaga pendamping untuk membantu keduanya. "Kami tidak tahu ada peserta yang tuna nentra ataupun tuna rungu, karena pendaftaran dilakukan secara online," tutur Imam.
Ujian hari pertama yang digelar di 20 lokasi di Surabaya dijaga 15.065 pengawas yang berasal dari tenaga akademis perguruan tinggi negeri yang ada di Surabaya. DINI MAWUNTYAS.