TEMPO Interaktif, Bandung - Pemerintah Provinsi Jawa Barat menjamin, volume peredaran gula rafinasi di beberapa pasar tradisional di Jawa Barat sudah mulai berkurang. "Volumenya cenderung menurun meskipun masih di temukan kebocoran di beberapa lokasi." kata Supramono Kepala Bidang Perdagangan Dalam Negeri Dinas Perindustrian dan Perdagangan Jawa Barat. Kamis (17/6).
Pemerintah Jawa Barat menjamin jika jumlah gula khusus industri tersebut terus berkurang dibandingkan dengan kondisi akhir Mei lalu. Saat ditemukannya peredaran gula rafinasi di pasar tradisional. Merembesnya gula yang peruntukannya untuk industri makanan dan minuman dikarenakan lemahnya pengawasan peredaran komoditas ini di tingkat Kabupaten/kota."Kami sudah melakukan koordinasi, inspeksi dan memperketat pengawasan peredaran gula rafinasi di pasar tradisional," katanya.
Supramono menegaskan, pemerintah cukup kesulitan dalam mengawai peredaran gula rafinasi karena banyak pedagang yang menyembunyikan gula saat ada inspeksi dan pemantauan lapangan. Namun, volume peredarannya sudah sangat berkurang di di pasar tradisional."Menyusutnya volume gula rafinasi membuat para importir gula yang selama ini tidak mampu memasukan barangnya ke pasar jadi lebih mudah." katanya.
Gula rafinasi di pasaran di Jawa Barat dijual dengan harga sekitar Rp 7.300 per kilogram, jauh lebih murah dengan kisaran harga gula impor sebesar Rp 9.500 per kg. Namun demikian, harga gula di pasaran relatif stabil serta pasokannya sudah mulai aman. Sedangkan untuk gula lokal, harga rata-rata di pasaran antara Rp9 ribu sampai Rp 9.300 per kilogram dan harga gula import berkisar Rp 9250 sampai Rp 9.500." Untuk harga diharapkan akan tetap stabil setidaknya hingga awal puasa nanti karena stok yang ada di pasaran masih mencukupi," katanya.
Ia menegaskan, produksi gula di Jawa Barat mencapai 26 ribu ton. Sedangkan kebutuhan untuk Jawa Barat mencapai 35 ribu ton. Untuk memenuhi kebutuhan tersebut Jawa Barat masih dipasok dari Provinsi lain serta Impor,"Saat ini pasokan dari beberapa sentra produksi gula di Jawa Barat tidak menemukan hambatan. Tapi, Jawa Barat saat ini hanya mempunyai 3 pabrik gula lokal yang beroperasi."
ALWAN RIDHA RAMDANI