TEMPO Interaktif, Surabaya - Distribusi naskah ujian untuk calon mahasiswa yang mengikuti Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) di Surabaya tanpa pengawalan dari polisi dan personel keamanan setempat.
Pantauan Tempo, naskah ujian diambil dari gedung serba guna Universitas Airlangga Kampus B sekitar pukul lima dini hari. Panitia di masing-masing lokasi datang mengambil naskah.
Panitia sendiri menggelar SNMPTN di dua puluh lokasi. Di antaranya, Institut Teknologi 10 Nopember Surabaya, Universitas Hang Tuah, Universitas Surabaya, Institut Agama Islam Nasional Sunan Ampel Surabaya, dan Universitas Bhayangkara.
"Ya memang engak ada, karena memang tidak perlu dikawal polisi," jelas Imam Mustofa, Kordinator Hubungan Masyarakat Panitia Lokal 50 Surabaya, saat dikonfirmasi pada Kamis (17/6).
Ia mengatakan panitia di masing-masing lokasi datang mengambil sendiri naskah ujian kemudian didistribusikan ke panitia dimasing-masing ruang. Adapun jumlah peserta SNMPTN di Surabaya sebanyak 30.131 calon mahasiswa.
Mustofa menjamin tidak akan ada kebocoran soal meskipun tanpa pengawalan dan penjagaan dari polisi. Menurut dia, para panitia tidak akan mengorbankan citra kampus karena membocorkan soal.
"Karena yang menjadi panitia dan pengawas berasal dari tenaga akademis di kampus-kampus," tutur Imam. Ada sebanyak 15.065 pengawas yang memantau jalannya ujian.
Selain itu lanjut dia soal diambil hanya beberapa jam sebelum ujian. Ia menegaskan, "Jadi tidak akan ada kebocoran karena soal ujian tersegel dan waktu pengambilan soal mendekati ujian."
Setelah ujian SNMPTN selesai, soal-soal yang ada kemudian dikumpulkan dan dikirim kembali ke Gedung Serba Guna Unair. Sedangkan lembar jawabannya ujar dia dibawa ke Institut Teknologi 10 Nopember Surabaya untuk dikoreksi.
DINI MAWUNTYAS