TEMPO Interaktif, Tasikmalaya - Hama tikus yang menyerang dan merusak sedikitnya 27 hektar sawah diKecamatan Salawu membuat geram banyak pihak. Bahkan untuk membasminya kemarin, para petani, pejabat dinas pertanian dan bahkan murid SD terjun ke sawah untuk membasmi hama tikus itu.
Sebelum memburu tikus, warga melakukan penyemprotan ke seluruh lobang-lobang sarang tikus yang tersebar hampir disetiap pematang sawah seluas sekitar tiga hektar, dengan racun tikus yang disediakan oleh pihak dinas pertanian Kabupaten Tasikmalaya. Namun ada pula yang memakai cara sederhana dengan cara mengasapi dan membongkar lubang-lubang tikus.
Ketua Gabungan Kelompok Tani Desa Serang Kecamatan Salawu, Rofiq, mengaku, hama tikus itu sudah sangat meresahkan dan kerap merugikan para petani di Neglasari. Pasalnya sudah hampir empat kali panen, jumlah gabah yang dihasilkan petani sangat merosot dibanding sebelum diserang hama tikus. Bahkan tidak sedikit sejumlah petakan sawah yang tanaman padinya rusak total akibat serang tikus tersebut.
Dijelasksn Rofiq, perburuan tikus dengan cara diasapi dan dibongkar langsung pada sarangnya merupakan langkah yang efektif dan ekonomis ketimbang menggunakan obat-obatan yang sangat terbatas jumlahnya.
Namun diakuinya dengan cara tersebut hama tikus tak dapat dipunahkan sekaligus karena jumlahnya yang cukup banyak. “Memang kalau menggunakan racun tikus lebih efektif tetapi terbatas,”ujarnya. . “Namun kami tetap berharap pemerintah memberikan bantuan obat-obatan untuk memberantas tikus dan hama lainnya,”.
Sementara itu Kepala Dinas Pertanian dan Tanaman Pangan Kabupaten Tasik Henri Nugroho, Jumat(18/6) mengatakan, dari sekitar 600 hektar luas sawah di Kabupaten Tasikmalaya, tercatat sekitar 127 hektar yang terserang hama tikus dengan intensitas ringan. Sementara untuk Kecamatan Salawu sendiri sekitar 27 hektar terkena hama tikus.
JAYADI SUPRIADIN