TEMPO Interaktif, Kediri - Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kota Kediri mendesak pendirian cabang Universitas Brawijaya di Kediri. Perguruan tinggi negeri itu dinilai bisa mendongkrak dunia pendidikan di Kediri yang statis.
Ketua Komisi A Bidang Hukum dan Pemerintahan Muhaimin mengatakan pendirian perguruan tinggi negeri di Kota Kediri sudah sangat mendesak. Sebab keberadaan sejumlah perguruan tinggi swasta seperti Universitas Kadiri, Universitas Islam Kadiri, Universitas Pawyatan Daha, dan IKIP PGRI Nusantara tak banyak memancing mahasiswa dari luar kota. “Pemerintah harus mendirikan perguruan tinggi negeri,” kata Muhaimin, Jumat (18/6).
Salah satu jalan pintas untuk mempercepat pendirian adalah membuka cabang perguruan tinggi negeri terdekat, yakni Universitas Brawijaya (Unibraw) Malang. Lembaga pendidikan itu sebelumnya juga pernah menjalin kerjasama dengan Pemerintah Kota Kediri dalam pendirian Politeknik Kediri. Sayang hingga saat ini lembaga pendidikan yang dibiayai pemerintah pusat dan daerah itu juga tidak banyak menyerap mahasiswa.
Jika pemerintah daerah serius, Muhaimin memastikan dukungan parlemen untuk menciptakan mekanisme dan aturan perundangannya. Bahkan DPRD sudah beberapa kali membahas rencana itu dalam agenda rapat terpadu dengan Komisi C Bidang Pendidikan dan Kesehatan. “Kalau serius akan segera kita bentuk pansus,” kata Muhaimin.
Pelaksana Tugas Kepala Dinas Pendidikan Kota Kediri Edy Purnomo menyatakan kesiapannya menggandeng Unibraw. Saat ini usulan tersebut telah diajukan kepada Wali Kota Samsul Ashar. “Saya sendiri berharap ada perguruan tinggi negeri di sini,” katanya.
Usulan tersebut menurut Edy juga sudah ditindaklanjuti dengan melakuan kajian dan survei yang semuanya mengindikasikan positif. Keberadaan cabang Unibraw itu diharapkan bisa mendongkrak perguruan tinggi swasta di Kediri. Sehingga calon mahasiswa yang tidak diterima di Unibraw bisa beralih ke peguruan swasta dan Politeknik Kediri.
HARI TRI WASONO