Ahmad mengaku sudah berulang kali mengajukan kepada pemerintah kabupaten dan PLN agar desanya segera dialiri listrik. "Tapi belum juga ditanggapi oleh mereka," ujarnya.
Armaya, 60 tahun, warga Kampung Cicurug RT 02 RW 08, menuturkan, sejak dia lahir, belum pernah rumah biliknya diterangi bola lampu. "Sejak saya lahir 5 tahun setelah Indonesia merdeka sampai sekarang, listrik belum juga ada di sini," katanya.
Dari pantauan Tempo, untuk penerangan rumahnya, para warga setempat hanya memakai lampu totok yang terbuat dari bekas kaleng susu yang diisi solar dan memakai sumbu. "Di kampung kami listrik tidak ada, minyak tanah mahal, makanya pake solar biar lebih murah," kata Armaya.
Di Medan, Sumatera Utara, pasokan listrik sebesar 1.450 megawatt terpakai semua dan tidak ada untuk cadangan. Dengan kondisi ini, Sumatera Utara dikhawatirkan masih akan mengalami pemadaman listrik. Seperti saat berlangsungnya perhelatan Piala Dunia 2010, listrik kembali padam. Konsumen pun memprotes.
General Manager PT (Persero) PLN Wilayah Sumatera Utara Denny Pranoto menjelaskan, terjadi kerusakan pada jaringan atau pembangkit dan ini akan masih berlanjut. "Sampai ada pembangkit (pasokan) baru."
Adapun di Mataram, Nusa Tenggara Barat, byar-pet mulai berkurang. Soalnya, mesin sewa listrik untuk mengatasi kekurangan daya mulai berdatangan. Sejumlah mesin berdaya 30 megawatt, misalnya, telah berada di kompleks PLTD Taman dan PLTD Ampenan pada Kamis lalu.
Sedangkan mesin berdaya 15 megawatt lainnya masih dalam perjalanan. "Mesin-mesin yang sudah datang sedang disiapkan," kata Manajer Teknik PLN NTB Akbar Ali di kompleks PTLD Taman di Mataram, Kamis lalu.
Menurut dia, jadwal pemadaman sudah berkurang dari setiap sehari menyala sehari padam secara bertahap menjadi tiga malam menyala sehari padam dan seterusnya. Jadwal padam mulai pukul 18.00 Wita sampai pukul 22.00 Wita.
ANGGA SW | SOETANA MH | SUPRIYANTHO K