TEMPO Interaktif, Tangerang - Kementerian Perumahan Rakyat mentargetkan proyek pembangunan rumah susun 1.000 menara akan tercapai pada tahun 2012 mendatang. Keyakinan ini, menurut Deputi Menteri Perumahan Rakyat, Zulfi Syarif Koto, terlihat dari perkembangan proyek yang dicanangkan pada era wakil Presiden Jusuf Kalla saat ini sudah mencapai 70 persen.
" Sudah 747 unit dari 1.000 tower yang ditargetkan," ujarnya kepada Tempo, usai peletakan batu pertama Anomi Paragon Village di Karawaci, Tangerang, Sabtu (19/7).
Menurut Zulfi, dari 747 menara tersebut, 357 diantaranya telah memenuhi proses perizinan dan lokasinya tersebar di sepuluh kota besar di Indonesia, seperti Jakarta, Malang, Batam, Surabaya, Medang, serta Palembang.
Sementara tahun ini untuk yang peletakan batu pertama 100 menara dari yang direncanakan baru 88 menara, 30 diantaranya sudah serah kunci. Sementara 40 menara sudah tutup atap.
Zulfi mengatakan, dari rumah susun yang sudah selesai dibangun itu lebih dari 40 ribu unit laku terjual dengan harga minimal Rp 90 juta dan maksimal di bawah Rp 200 juta.
Pemerintah, kata dia, optimistis program ini dapat dicapai dan memenuhi kebutuhan pasokan rumah sederhana dengan sistem vertikal sekitar 400-600 unit. Dia menambahkan, Keputusan Presiden Nomor 22 tahun 2007 tentang Percepatan Pertumbuhan Rumah Susun menjadi faktor cepatnya progres proyek tersebut.
Sebab dalam Kepres itu ada lima hal strategis yang harus dipercepat yaitu, perizinan, infrastruktur, pajak, perencanan, dan pembiayaan.
Namun, kata Zulfi, dari kelima hal itu bisa salah satunya yang bisa menghambat." Tapi di setiap wilayah permasalahannya berbeda. Ada yang lancar seperti Surabaya dan Tangerang," katanya. Sementara wilayah yang memiliki hambatan yang berarti adalah Jakarta. "Tapi kami paham karena Jakarta adalah Ibu kota negara," katanya.
JONIANSYAH