Harga minyak mentah AS untuk pengiriman Juli naik US$ 1,09 ke US$ 78,27, tertinggi sejak 10 Mei. Harga tersebut terpangkas sementara seperti halnya pasar saham setelah pemerintah Cina pada Senin menetapkan nilai yuan tidak berubah dari hari Jumat, dan harga minyak naik US$ 0,97 menjadi US$ 78 per barel.
Penguatan nilai tukar yuan kuat terhadap dolar Amerika bisa membuat impor minyak Cina dalam mata uang dolar lebih murah, yang menggenjot konsumsi energi, kata analis Ben Westmore dari National Australia Bank. "Cina merupakan pasar penting minyak dunia dan mengapresiasi nilai yuan membantu impor bahan bakar," ujar Westmore.
Cina mengumumkan, Sabtu (19/6), pihaknya akan meneruskan rencana membuat yuan lebih fleksibel, yang mengisyaratkan pemerintah Cina siap melepas rezim kurs tetap yuan terhadap dolar Amerika, yang sudah dipertahankan selama 23 bulan akibat krisis keuangan global yang berkepanjangan.
Menurut Westmore, akan sulit meredam kenaikan harga minyak dunia di tengah belum adanya kejelasan situasi mengenai mata uang euro. Namun, ia menambahkan, harga minyak tidak mungkin melampaui puncaknya yang terjadi pada awal Mei tahun lalu di atas US$ 87 per barel sebelum akhir tahun.
Harga minyak mentah AS pulih sekitar 21 persen dari nilai terbawah US$ 65 sebulan lalu, namun masih US$ 9 lebih rendah dibandingkan puncaknya pada 2010. Harga minyak mentah Brent untuk Agustus naik US$ 1,17 ke US$ 79,39 per barel pada Senin, harga tertinggi sejak 14 Mei yang naik US$ 1,11 pada US$ 79,33.
BOBBY CHANDRA | REUTERS