“Ini menjadi prestasi bagi Indonesia dalam diplomasi HAM pada umumnya dan secara khusus merupakan prestasi bagi Marzuki Darusman dalam dinamika HAM internasional,” ujar Direktur Eksekutif HRWG, Rafendi Djamin, dalam siaran persnya hari ini.
HRWG meminta Marzuki bekerja secara berani dan independen untuk mengambil langkah progresif. “Sikap ini diperlukan karena Korea Utara adalah sebuah negara yang tertutup dan jauh dari penegakan HAM,” ujar Rafendi.
Rafendi mengatakan, jika Marzuki berani tampil progresif, ini akan menjadi prestasi istimewa mengingat selama ini pelapor khusus situasi Korea Utara belum bekerja maksimal karena pemerintahnya tidak mau bekerja sama dengan PBB, terutama dalam mekanisme HAM.
Rafendi menambahkan terpilihnya Marzuki harus dilihat sebagai kontribusi Indonesia atas usaha perdamaian dunia dan penegakan HAM internasional. “Karena itu, Kementerian Luar Negeri harus memberi dukungan penuh atas efektifitas kinerja dan suport fasilitas agar mandat yang dijalankan Marzuki bisa maksimal.” ujarnya.
Terpilihnya Marzuki, kata dia, juga bisa dilihat sebagai tantangan bagi pemerintah untuk lebih berkontribusi dalam menciptakan perdamaian dan penegakan HAM di dunia internasional.
“Penting untuk mengambil langkah dan sikap yang sama terhadap situasi HAM di Palestina, Darfur, dan tempat lain dengan kondisi HAM yang memprihatinkan,” ujarnya.
Ratnaning Asih