Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Festival Marak, Penjualan Batik Meningkat

image-gnews
Iklan
TEMPO Interaktif, Solo - Maraknya festival atau acara-acara di Surakarta dengan mengangkat keragaman batik seperti Solo Batik Fashion dan Solo Batik Carnival membuat penjualan produk batik meningkat tajam. Para pengusaha batik mengakui banyaknya festival membuat dagangan mereka laris manis. “Omzet saya bisa naik 100 persen,” kata pemilik usaha batik Punyaku Nani Andriyani kepada wartawan, Rabu (23/6).

Menurutnya, penyelenggaraan festival bertema batik selalu menarik minat seseorang untuk berkunjung ke Surakarta. Sebagai salah satu produk unggulan sekaligus ikon, batik akan selalu dicari untuk buah tangan atau digunakan sendiri. “Akhir-akhir ini pembeli saya dari luar kota,” ujarnya.

Nani lebih banyak menjual beragam tas bermotif batik dengan harga Rp 5 ribu - Rp 75 ribu. Dengan banyaknya pembeli, maka omzetnya naik menjadi Rp 8 juta - Rp 10 juta. “Kalau hari-hari biasa, dalam sebulan dapatnya Rp 5 juta - Rp 6 juta,” katanya.

Penjual batik lainnya, Yuyun Setyowati mengungkapkan hal serupa. Penyelenggaraan acara-acara yang mengangkat batik menjadikan penjualan baju batiknya meningkat 50 persen. “Kalau di hari biasa hanya dapat Rp 200 ribu, maka saat ini menjadi Rp 300-500 ribu per hari,” ujarnya.

Dia menjual batik tulis dengan harga Rp 190-200 ribu dan kombinasi batik tulis dengan batik cap yang dihargai rata-rata Rp 150 ribu. “Juga ada batik printing yang kami jual Rp 50 ribu - Rp 70 ribu,” ujarnya. Karena banyaknya pembelian, Yuyun harus menyediakan stok yang lebih banyak. “Sekarang kami punya stok 100 potong. Kalau sebelumnya hanya 50 buah,” katanya.

Ketua Forum Pengembangan Kampoeng Batik Laweyan Alpha Febela Priyatmono menilai penyelenggaraan festival bertema batik tidak memberi pengaruh signifikan terhadap penjualan batik. “Penjualan batik memang meningkat sekitar 20 persen. Tapi bukan semata-mata karena ada festival,” katanya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Menurutnya, yang mendorong naiknya pembelian karena saat ini masa-masa liburan sehingga banyak orang yang datang ke Surakarta untuk berlibur dan membeli batik. “Itu yang dikatakan teman-teman di Laweyan,” ujarnya.

Meski demikian, dia tetap menghargai adanya festival bertema batik karena turut menjaga eksistensi keberadaan batik. “Dan sudah menjadi alat promosi kepada masyarakat di luar Solo,” ujarnya.

UKKY PRIMARTANTYO

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

PNM Berikan Pelatihan Batik Ecoprint kepada Nasabah

24 hari lalu

PNM Berikan Pelatihan Batik Ecoprint kepada Nasabah

PT Permodalan Nasional Madani (PNM) mengadakan pelatihan untuk membantu pengembangan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) para nasabah.


Kampung Karangkajen Yogyakarta Dipromosikan Sebagai Kampung Religius, Ini Daya Tariknya

26 hari lalu

Batik Ecoprint dari Kampung Brontokusuman Karangkajen Yogyakarta. Tempo/Pribadi Wicaksono
Kampung Karangkajen Yogyakarta Dipromosikan Sebagai Kampung Religius, Ini Daya Tariknya

Kampung Karangkajen Kecamatan Mergangsan Kota Yogyakarta dikenalkan sebagai Kampung Religius jelang Ramadhan atau awal Maret 2024 ini.


Begini Saran Didiet Maulana Merawat Batik agar Awet dan Tetap Otentik

43 hari lalu

Desainer, pengusaha, dan direktur kreatif IKAT Indonesia, Didiet Maulana/Foto: Doc. Pribadi
Begini Saran Didiet Maulana Merawat Batik agar Awet dan Tetap Otentik

Desainer dan Direktur Kreatif IKAT Indonesia Didiet Maulana membeberkan cara menjaga kain batik agar tetap awet.


KBRI Canberra Gelar Promosi Batik di Australia, Potensi Transaksi Capai Rp 200 Juta

50 hari lalu

Ilustrasi Batik. shutterstock.com
KBRI Canberra Gelar Promosi Batik di Australia, Potensi Transaksi Capai Rp 200 Juta

Kedutaan Besar RI di Canberra menggelar promosi batik di Balai Kartini, Australia. Agenda tersebut dilaksanakan melalui Atase Perdagangan Canberra bersama Asosiasi Pengusaha Perancang Mode Indonesia (APPMI).


Piaggio Indonesia Umumkan Setop Produksi Vespa Batik

17 Februari 2024

Vespa Batik. (Foto: Piaggio Indonesia)
Piaggio Indonesia Umumkan Setop Produksi Vespa Batik

Lini terakhir dari Vespa Batik ini akan berhenti diproduksi pada Oktober 2024 setelah mencapai total produksi sebanyak 1.920 unit.


NMAA Kembali Tampil di Pameran Osaka Auto Messe, Pajang Lancer Evo Batik

11 Februari 2024

Lancer Evo Batik. (Dok NMAA)
NMAA Kembali Tampil di Pameran Osaka Auto Messe, Pajang Lancer Evo Batik

NMAA kembali tampil dalam pameran modifikasi Osaka Auto Messe (OAM), Jepang, pada 10-12 Februari 2024 dengan memajang Lancer Evo Batik.


Cerita Pengusaha Batik Yogyakarta Bertahan dari Pandemi Berkat Penjualan Online

6 Februari 2024

CEO Rianty Batik, Aditya Suryadinata, ketika menceritakan pengalaman bisnisnya di Rianti Batik Malioboro, Yogyakarta, Selasa, 6 Februari 2024. Pelaku UMKM batik ini berbagi pengalaman mempertahankan bisnis ketika pandemi Covid-19 melanda. TEMPO/Riri Rahayu
Cerita Pengusaha Batik Yogyakarta Bertahan dari Pandemi Berkat Penjualan Online

Pengusaha batik Yogyakarta selamat dari pandemi berkat penjualan online. Omsetnya juga naik.


Jurus Yogya Branding Batik Lokal Sebagai Cendera Mata Wisata

5 Februari 2024

Aktivitas membatik dan pameran batik yang digelar di hotel Yogyakarta Senin (5/2).  Foto: TEMPO|Pribadi Wicaksono.
Jurus Yogya Branding Batik Lokal Sebagai Cendera Mata Wisata

Pekerjaan rumah saat ini, adalah bagaimana batik bisa memiliki ruang presentasi yang kontinyu untuk memperluas pasarnya.


TikTok Shop dan Tokopedia Kampanye Batik, Pedagang Bebas Biaya Komisi Sebulan

5 Februari 2024

Pelaku usaha mikro kecil menengah (UMKM) batik yang melakukan penjualan via live TikTok Shop dalam acara Showcase Event dan Konferensi Pers: TikTok dan Tokopedia Luncurkan Kampanye #MelokalDenganBatik di Yogyakarta, Senin, 5 Februari 2024. TEMPO/Riri Rahayu.
TikTok Shop dan Tokopedia Kampanye Batik, Pedagang Bebas Biaya Komisi Sebulan

TikTok Shop dan Tokopedia meluncurkan kampanye #MelokalDenganBatik. Pedagang bebas biaya komisi selama sebulan.


Jokowi Kaget Beli Celana Batik Seharga Rp 15 Ribu: Sangat Murah dan Bisa Bersaing dengan Negara Lain

30 Januari 2024

Presiden Jokowi membagi bagikan kaos kepada warga yang menerima bantuan pangan beras cadangan pemerintah di Gudang Bulog Pajangan, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta. Selasa 30 Januari 2024. ANTARA/Hery Sidik
Jokowi Kaget Beli Celana Batik Seharga Rp 15 Ribu: Sangat Murah dan Bisa Bersaing dengan Negara Lain

Jokowi membeli produk lokal yang dijual para pengusaha UMKM yang mendapat permodalan dari program PNM.