TEMPO Interaktif, Surabaya - Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Surabaya, Wisnu Wardhana mengatakan sebanyak 706.259 pengangguran di Surabaya hingga saat ini belum mampu ditangani pemerintahan kota setempat.
Dari laporan pertanggungjawaban Wali Kota Surabaya 2009-2010, berdasar data Dinas Kependudukan Surabaya ada sebanyak 802.568 warga Kota Surabaya yang belum bekerja (pengangguran). Dari angka tersebut hanya sebesar 12 persen yang mampu ditangani.
"Artinya, 88 persen atau 706 ribu belum bisa ditangani oleh Pemkot Surabaya," kata Wisnu, Rabu (23/6).
Ia mengatakan masih terlalu banyak pengangguran yang belum bisa ditangani Pemkot Surabaya. "Hal ini menunjukkan Pemkot Surabaya tidak serius mengentaskan kemiskinan dan menangani pengangguran," ujarnya.
Kepala Dinas Tenaga Kerja Kota Surabaya, Ahmad Syafii mengatakan pengangguran berasal dari lulusan pelajar dan pemuda. Selain itu lanjut dia pengangguran juga bertambah karena semakin banyaknya pemutusan hubungan kerja.
"Yang paling sulit adalah bagaimana menjaga agar tenaga kerja tidak terkena pemutusan hubungan kerja," tutur Syafii.
Ia mengatakan pengangguran akan bisa diatasi jika pertumbuhan ekonomi terus meningkat. Sehingga pengangguran kata dia bisa terserap lapangan kerja yang muncul. "Selama ini kami terus membekali mereka dengan keterampilan kerja," ujarnya.
Menurutnya, jumlah pengangguran di Disnaker Surabaya hanya tercatat sebanyak 85.993, tidak setinggi data pengangguran di Dinas Kependudukan.
Wisnu mengatakan data pengangguran yang ada di Disnaker Surabaya tidak akurat karena menggunakan acuan data pada 2005. Oleh sebab itu Dewan kata dia akan melakukan pemeriksaan tentang keakuratan data pengangguran di Disnaker Surabaya. Selain itu lanjut dia pengangguran tidak cukup diberikan keterampilan saja melainkan dicarikan peluang kerja.
DINI MAWUNTYAS