Menurut Menteri Kelautan dan Perikanan Fadel Muhammad, untuk anggaran tahun ini pihaknya menerima sekitar Rp 3,2 triliun. Sedangkan pagu indikatif sementara yang telah ditetapkan untuk Kementerian tahun depan mencapai Rp 4,7 triliun.
"Tapi sedang kami ajukan ke Presiden beberapa inisiatif baru sehingga mencapai di atas Rp 5 triliun pada 2011," ujar Fadel seusai mengisi acara IKA-ITS Business Summit 2010 di Hotel Ritz Carlton, Pacific Place, Jakarta, Rabu (23/6).
Inisiatif penambahan anggaran itu antara lain untuk pembelian kapal besar untuk nelayan, penambahan tempat pendingin, dan alat proses ikan. "Semuanya fokus pada kepentingan rakyat dalam peningkatan produksi. Budidaya perikanan tahun depan akan mendapat porsi lebih besar dibandingkan dengan tangkap," katanya.
Alokasi budidaya daya ikan rencananya Rp 1,5 triliun dari anggaran sebelumnya Rp 600 miliar. "Kenaikannya tinggi karena saya ingin menaikkan produksi budidaya yang lebih mudah dikelola, seperti patin, lele, rumput laut, gurame, dan mas. Intinya budidaya yang potensi produktivitasnya mudah dinaikkan dan gampang dibudidayakan," tutur Fadel.
Ia mencontohkan budidaya ikan Lele. Ikan sungai itu memiliki potensi kenaikan produktivitas hingga 500 persen dalam beberapa tahun ke depan. Dia pun mengharapkan petani Lele pun bisa memanen tiga bulan satu kali. Hal itu dimaksudkan agar rakyat dapat segera memiliki penghasilan.
Untuk budidaya ikan sendiri, menurut Fadel, pihaknya menargetkan tahun depan bisa meningkat hingga 32 persen menjadi sekitar 5,6-6 juta ton. Untuk mendukung target itu, Kementerian menargetkan pembangunan Kota Minapolitan di 48 lokasi.
"Kami berencana tahun ini dilaksanakan di beberapa lokasi utama. Tahun depan lebih besar. Kalau bisa tahun depan di 48 lokasi saja sudah bagus sekali," kata dia. Kini proyek percontohan Minapolitan ada di 28 lokasi, antara lain di Jawa Barat seperti Pelabuhan Ratu; dan di Jawa Timur.
Untuk itu Kementerian menganggarkan Rp 800 miliar tahun ini. "Yang penting di tiap pelabuhan ada gudang pendingin, mesin pengelolaan, pabrik es, industri pemroses ikan. Pengawasan di tingkat nasional ada di kami, di tingkat daerah di gubernur," tuturnya.
Dengan konsep Minapolitan itu, ia pun menargetkan produksi tahun ini mencapai 9,6 juta ton. Adapun tahun depan diharapkan lebih dari 10 juta ton. Kementerian ingin target produksi bisa maksimal pada 2015 hingga mencapai 22 juta ton.
MUTIA RESTY