"Apa yang kita lihat adalah pasar yang masih berhati-hati tentang pemulihan ekonomi," kata Toby Hassall, analis di CWA Pasar Global di Sydney. "Itu mempengaruhi pada prospek permintaan minyak."
Di tengah isyarat pasokan terus melebihi konsumsi, persediaan minyak mentah Amerika secara tak terduga mendapat 2 juta barel pekan lalu, menurut sebuah laporan pemerintah, Rabu (23/6) waktu setempat, sedangkan data menunjukkan penjualan rumah baru jatuh menuju rekor pada Mei lalu.
Harga minyak mentah Amerika untuk antaran Agustus turun US$ 0,42 menjadi US$ 75,93 per barel dan turun US$ 0,20 ke US$ 76,15 pada pukul 00.48 waktu setempat aatu Kamis (24/6) pagi WIB. Harga minyak jenis Brent tergelincir US$ 0,12 menjadi US$ 76,15.
Harga minyak mentah AS untuk kontrak bulan depan mencapai harga tertinggi sejak awal Mei pekan ini, hampir US$ 79 per barel, setelah pemerintah Cina meningkatkan fleksibilitas nilai tukar yuan.
Tapi harga pada Rabu (23/6) menyentuh US$ 75,17, terendah sejak 15 Juni. Namun, harga minyak sejauh ini masih lebih baik 18 persen ketimbang 20 Mei lalu di bawah US$ 65 dan sekitar US$ 11 lebih rendah dari puncak harga selama 19 bulan di Mei pada level US$ 87.
"Pasar ekuitas dan pasar minyak melihat ke depan," kata Hassall. "Mereka menghargai pemulihan eknomi baik di AS maupun global, tapi kita tidak hanya sekadar cukup melihat bukti perbaikan untuk benar-benar mendorong harga minyak lebih tinggi."
Penjualan rumah baru di Amerika turun 32,7 persen rekor pada Mei menuju tingkat terendah dalam sedikitnya empat dekade saat daya dorong kredit pajak yang populer memudar. Laporan terbaru itu menyiratkan pemulihan ekonomi Amerika dari pelemahan tertajam sejak era 1930-an itu, kemungkinan bakal kehilangan kekuatan.
BOBBY CHANDRA | ASSOCIATED PRESS