Sebelumya, Menteri Negara BUMN Mustafa Abubakar mengatakan, Kementerian memberi kesempatan kedua untuk tiga perusahaan plat merah tersebut. Mustafa menyebut, PFN akan disuntik utang oleh PPA. Begitu pun Penas dan Iglas, menurut Mustafa, kemungkinan akan mendapat bantuan dari PPA.
Besaran bantuan PPA untuk tiga BUMN tersebut, kata Said, belum bisa diperkirakan. “Sangat tergantung kajian PPA. Saya yakin PPA prudence (bijaksana) dalam menentukan,” kata Said melalui telepon kepada Tempo, Kamis (24/6).
Adapun mengenai tenggat waktu untuk menyehatkan keuangan, menurut Said, akan tergantung pada kinerja ketiga BUMN tersebut setelah dibantu PPA. “Tergantung apakah uangnya (ketiga BUMN) ada dan visible,” ujarnya.
Iglas, Penas, dan PFN, berada dalam pantauan Perusahaan Pengelola Aset karena dianggap sudah tak sehat. Mereka akan segera ditindaklanjuti oleh Kementerian, apakah akan restrukturisasi utang, divestasi, merger, atau likuidasi.
Sebelumnya, Kementerian berencana merampingkan jumlah BUMN. Dari 141 BUMN yang ada sekarang, tahun depan akan dipangkas menjadi 102 BUMN. Kemudian pada 2012 jumlahnya ditargetkan menjadi 91 BUMN, dan pada 2013 menjadi 85 BUMN.
Delapan BUMN yang diidentifikasi merugi, bukan tak mungkin dilikuidasi. Tahun ini, Mustafa memastikan eksekusi likuidasi sudah pasti akan dilakukan. Hanya, pihaknya belum mau menyebut perusahaan mana saja yang akan dilikuidasi.
ISMA SAVITRI