Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Petani Cabai Panen Rejeki

image-gnews
Iklan
TEMPO Interaktif, Yogyakarta - Para petani cabai di pesisir pantai kabupaten Kulon Progo menuai rejeki berlimpah. Harga cabai di pasar tradisional mencapai Rp 30 ribu perkilogramnya. Para petani menjual dengan harga Rp 25 ribu perkilogram kepada para pengepul. Dalam satu kali petik, rata-rata mendapatkan Rp 6 juta hingga Rp 30 juta tergantung pada luas lahan garap.


“Memang saat ini para petani sedang menikmati rejeki yang berlimpah, kelangkaan cabai di beberapa daerah membuat harganya semakin tinggi,” kata Widodo, petani cabai lahan pasir di Kulonprogo, Kamis (24/6).

Ia menyatakan, cabai di pesisir Kulonprogo saat ini dipasok beberapa wilayah. Seperti Jakarta, Jawa Barat, Palembang, Jawa Tengah dan sekitar Daerah Istimewa Yogyakarta. Cabai di Kulonprogo dijual dengan sistem lelang yang dilakukan setiap malam. Tiga hari terakhir ini, harga cabai di pasar lelang sudah mencapai Rp 25.000 perkilogram, padahal di hari biasa maksimal hanya Rp 8 ribu saja perkilogram.

Saat ini sekitar 20 ribu petani di pesisir Kulonprogo. Mereka menanam cabai sejak tahun 80 an dengan inovasi mereka sendiri. Lahan yang dulunya puso saat ini menjadi lahan tumpuan para petani sebagai lahan tanam cabai dan palawija.

Widodo mengungkapkan, saat ini persediaan cabai di tingkat petani sudah menipis. Petani cabai di Kulonprogo juga sudah memanen sebagian hasil tanam cabainya untuk memasok kebutuhan cabai di berbagai daerah. Tetapi ada juga pohon cabai yang terserang kutu sehingga tidak menghasilkan panen yang maksimal.

Berbeda dengan paetani cabai, petani bawang merah di Kabupaten Bantul mengalami kesulitan bibit bawang merah. Jika pun ada , harganya sangat mahal. Biasanya hanya Rp 10 ribu per kilogram, kini harganya sangat tinggi mencapai Rp 20 ribu per kilogram.

“Harga bibit bawang merah sangat tinggi, petani yang menabung bawang merah untuk bibit banyak yang rusak karena lembab,” kata Subagyo, petani bawang merah di Sanden, Bantul.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Ia menjelaskan, kerusakan bibit bawang merah yang ditabung mencapai 50 persen. Jika menabung bawang untuk dijadikan bibit satu ton, maka hanya tinggal setengahnya yang bisa dipaakai untuk pembibitan.

Kepala Dinas Pertanian Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta, Nanang Suwandi, mengatakan, anomali cuaca yang terjadi mengakibatkan produksi pertanian terganggu. Mulai dari tanaman padi maupun sayur-sayuran.

“Cuaca yang tidak bagus mengakibatkan lahan pertanian memang sedang terpuruk. Tanaman pertanian banyak yang terserang hama seperti jamur, tenggerek batang hingga wereng coklat,” kata dia.



MUH SYAIFULLAH

 

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Pengamat Pertanian Ragu Benih dari Cina Cocok di Indonesia

16 jam lalu

Sejumlah buruh tani menanam benih padi. TEMPO/Budi Purwanto
Pengamat Pertanian Ragu Benih dari Cina Cocok di Indonesia

Pengamat Pertanian Khudori meragukan sistem usaha tani dari Cina yang akan diterapkan di Indonesia.


Pupuk Subsidi Sudah Bisa Ditebus, Hanya di Kios Resmi

3 hari lalu

Seorang pekerja mengangkut pupuk urea bersubsidi dari Gudang Lini III Pupuk Kujang di Pasir Hayam, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat. (ISTIMEWA)
Pupuk Subsidi Sudah Bisa Ditebus, Hanya di Kios Resmi

PT Pupuk Indonesia mengumumkan pupuk subsidi sudah bisa ditebus di kios pupuk lengkap resmi wilayah masing-masing.


Kemendag Dorong Produk Pertanian Indonesia Masuk Pasar Australia, Manggis Paling Diminati

3 hari lalu

Seorang pembeli memilih buah Manggis yang dijajakan masyarakat di jalan nasional menuju Banda Aceh, di kawasan Meureudu, Kec. Simpang Tiga, Kab. Pidie, Aceh. Selasa (10/7). ANTARA/Rahmad
Kemendag Dorong Produk Pertanian Indonesia Masuk Pasar Australia, Manggis Paling Diminati

Kementerian Perdagangan (Kemendag) melalui Atase Perdagangan RI di Canberra berupaya mendorong para pelaku usaha produk pertanian Indonesia memasuki pasar Australia.


Erupsi Marapi Rusak Ribuan Hektare Lahan Pertanian

13 hari lalu

Warga melihat kondisi bangunan yang terseret banjir lahar dingin di Nagari Bukik Batabuah, Agam, Sumatera Barat, Sabtu, 6 April 2024. Data Nagari Bukik Batabuah menyebutkan  banjir lahar dingin  yang terjadi pada Jumat (5/4) itu menerjang 17 unit mobil dan sejumlah motor dan 40 rumah, tiga di antaranya rusak berat, serta areal pesawahan dan memutus sementara jalan alternatif mudik Pekanbaru - Padang.   ANTARA FOTO/Iggoy el Fitra
Erupsi Marapi Rusak Ribuan Hektare Lahan Pertanian

Erupsi Gunung Marapi di Sumatera Barat telah merusak hingga ribuan hektare lahan pertanian di sekitar wilayah tersebut.


Google Manfaatkan AI untuk Dukung Produktivitas Pertanian, Diklaim Sukses di India

25 hari lalu

Pemandangan sawah teras siring di Jatipurno Wonogiri. Maps.Google/Novi Ardianto
Google Manfaatkan AI untuk Dukung Produktivitas Pertanian, Diklaim Sukses di India

Google berupaya untuk mengimplementasikan teknologi Google AI AnthroKrishi ini untuk skala global, termasuk Indonesia.


Jokowi Resmikan Rehabilitasi Bendungan dan Irigasi Gumbasa, Nilainya Mencapai Rp 1,25 Triliun

27 hari lalu

Presiden RI Jokowi (tengah mimbar) didampingi Menteri Pertanian, Bupati Sigi dan Gubernur Sulawesi Tengah meresmikan rehabilitasi dan rekonstruksi Bendung D.I Gumbasa dengan membunyikan sirene secara bersama-sama. (ANTARA/Moh Salam)
Jokowi Resmikan Rehabilitasi Bendungan dan Irigasi Gumbasa, Nilainya Mencapai Rp 1,25 Triliun

Jokowi pada hari ini meresmikan bendungan dan daerah irigasi Gumbasa di Kabupaten Sigi, Sulteng yang telah direhabilitasi dan direkonstruksi.


Guru Besar Unpad Ajarkan Empat Metode Pemberantasan Gulma Tani, Mana yang Paling Efektif?

28 hari lalu

Petani memanen padi di Padangan, Bojonegoro, Jawa Timur, Kamis 7 Maret 2024. Sekitar 20 hektare lahan pertanian di kawasan itu terdampak banjir akibat tanggul waduk jebol. ANTARA FOTO/Muhammad Mada
Guru Besar Unpad Ajarkan Empat Metode Pemberantasan Gulma Tani, Mana yang Paling Efektif?

Guru Besar Unpad memaparkan sejumlah metode pemberantasan gulma di lahan tani. Pemakaian hebrisida efektif, namun berisiko.


Pemkab Kukar Gelontorkan 700 M untuk Perkuat Sektor Pertanian

36 hari lalu

Pemkab Kukar Gelontorkan 700 M untuk Perkuat Sektor Pertanian

Kukar merupakan daerah lumbung pangan bagi Provinsi Kalimantan Timur


Dedikasi Edi Damasnyah Bangkitkan Pertanian Kutai Kartanegara

40 hari lalu

Dedikasi Edi Damasnyah Bangkitkan Pertanian Kutai Kartanegara

Program pengairan dan alsintan berdampak pada pertumbuhan ekonomi di Kukar.


Gagal, Isu Pertanian dan Subsidi Perikanan Belum Disetujui WTO

49 hari lalu

Para pekerja membongkar muat ikan di Pelabuhan Muara Baru, Jakarta, Selasa, 23 Januari 2024. Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menargetkan nilai ekspor hasil perikanan di dalam negeri pada 2024 sebesar USD7,20 miliar atau setara Rp112,1 triliun. Angka tersebut naik signifikan dari realisasi ekspor produk perikanan hingga November 2023, di mana nilai sementara ada di kisaran USD5,6 miliar atau setara Rp87,25 triliun. TEMPO/Tony Hartawan
Gagal, Isu Pertanian dan Subsidi Perikanan Belum Disetujui WTO

Isu soal pertanian dan subsidi perikanan belum disetujui dalam KTM13 WTO di Abu Dhabi lalu. Meski demikian, sudah disetujui sekitar 80 member WTO.