TEMPO Interaktif, BANYUWANGI - Pengurus Pusat PDIP mengirim Wakil Sekretaris Jenderalnya Ahmad Basara untuk menyelidiki insiden pembubaran paksa pertemuan anggota FPDIP di Banyuwangi oleh Front Pembela Islam setempat. Sore tadi, Basara bertemu Kepala Polres Banyuwangi, Ajun Komisaris Besar Slamet Hadi Supraptoyo.
Didampingi Ketua PDIP Jawa Timur Sirmadji dan Ketua DPRD Banyuwangi Hermanto, mereka beraudiensi dengan Kapolres. Namun pertemuan itu justru membuat para politisi itu menyesalkan insiden dan kinerja kepolisian yang gagal mencegah aksi anarkis FPI dan ormas lainnya. “Kami kecewa karena polisi tidak bisa mendeteksi adanya insiden tersebut,” kata Ahmad Basara kepada TEMPO, Jumat (25/6).
Insiden penyerangan itu terjadi Kamis kemarin. Sejumlah ormas Islam, seperti FPI, Forum Umat Beragama dan LSM Gerak membubarkan paksa pertemuan Ketua Komisi IX DPR Ribka Tjiptaning dan Rieke Dyah Ayu Pitaloka di rumah makan Pakis Ruyung, Kelurahan Pakis, Banyuwangi. FPI menganggap acara sosialisasi RUU Kesehatan itu menjadi ajang temu kangen eks-anggota Partai Komunis Indonesia.
Kepala Polres Banyuwangi Ajun Komisaris Besar Slamet Hadi Supraptoyo usai kerusuhan itu menyoal soal izin pemberitahuan ke polisi yang hanya menyebut temu kangen Yayasan Kesenian Musik Layar Kemendung dengan hiburan angklung. Acara itu digelar di Pondok Wina, Jalan Basuki Rahmat, Banyuwangi. Namun panitia melakukan perubahan tempat ke Rumah Makan Pakis Ruyung, tanpa koordinasi dengan polisi.
Namun alasan itu, menurut Basara, sebenarnya tidak bisa diterima. Apalagi Polres Banyuwangi hanya menyatakan, insiden itu terjadi akibat miss komunikasi antara Polres dan penyelenggara acara, yakni Yayasan Kesenian Angklung Kemendung. “Kami harap kejadian serupa tidak berulang lagi,” katanya.
Selain kecewa pada Polres Banyuwangi, DPP PDIP juga menyayangkan tindakan FPI dan ormas Islam yang membubarkan pertemuan itu. Menurut dia, setiap perbedaan pendapat seharusnya biasa diselesaikan melalui jalur hukum atau melalui lembaga DPRD. “Dalam negara demokratis tidak boleh ada kelompok seperti itu (FPI),” katanya.
Basara melanjutkan pertemuan dengan Kepala Polres Banyuwangi itu sebagai bagian penyelidikan yang dilakukan DPP PDIP. Menurut dia, DPP akan meminta keterangan sejumlah saksi untuk memperjelas pokok masalah terjadinya insiden itu.
IKA NINGTYAS