Saat ini Mandiri memiliki kelebihan likuiditas valas US$ 1,6 miliar. Kredit valas Mandiri hingga Mei lalu berada di kisaran US$ 3,3 miliar. Angka ini tidak jauh berbeda secara absolut dengan posisi Maret lalau. Ada kenaikan sekitar US$ 10-20 juta. Namun bila dibandingkan dari Desember 2009 ke Maret 2010 ada kenaikan hingga US$ 200 juta.
Pahala menjelaskan, laju tahunan pertumbuhan ekspor pada Maret lalu naik 19 persen dibandingkan posisi yang sama pada tahun lalu. Selain itu harga komoditas juga menunjukkan tren yang menaik. Impor barang modal pun mengalami kenaikan yang cukup tinggi. "Tiga faktor ini yang mendorong pertumbuhan kredit valas," katanya.
Beberapa sektor andalan korporasi sebagai pengguna valas akan banyak memanfaatkan membaiknya harga komoditas saat ini. "Harga minyak sawit mentah (CPO), minyak, dan batu bara membaik saat ini," ujarnya. Mereka juga butuh modal kerja yang lebih besar demikian pula dengan harga bahan baku.
Pahala menjelaskan kredit yang disalurkan Bank Mandiri dari Maret sampai Mei naik Rp 5-6 triliun. "Ini naik 16 persen year on year," katanya. Adapun Dana Pihak Ketiga Bank Mandiri saat ini mencapai Rp 295-300 triliun. Dari Maret hingga Mei, DPK mengalami kenaikan Rp 2 triliun.
IQBAL MUHTAROM