Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Peneliti Temukan Varietas Kedelai Unggulan

image-gnews
Pekerja sedang memanggul karung berisi kacang kedelai di kawasan Klender, Jakarta, Selasa (19/4). Setelah absen lebih dari sepuluh tahun, Bulog memastikan akan kembali mengimpor kedelai bulan Juni mendatang. Tempo/Panca Syurkani
Pekerja sedang memanggul karung berisi kacang kedelai di kawasan Klender, Jakarta, Selasa (19/4). Setelah absen lebih dari sepuluh tahun, Bulog memastikan akan kembali mengimpor kedelai bulan Juni mendatang. Tempo/Panca Syurkani
Iklan

TEMPO Interaktif, Malang - Tim Peneliti Balai Penelitian Tanaman Kacang-kacangan dan Umbi-umbian (Balitkabi), Kabupaten Malang, berhasil menemukan varietas kedelai unggulan berumur super genjah galur Shr/W-C-60 yang diberi nama “Gema” alias genjah dari Malang.

Tim peneliti beranggotakan M. Muchlish Adie, Gatut Wahyu AS, Ayda Krinawati, Suyamto, dan Arifin. Muchlish, mengatakan, galur Shr/W-C-60 dihasilkan dari persilangan antara shirome, varietas dari Jepang dengan varietas Wilis.

“Galur ini sangat layak diusulkan untuk dilepas sebagai varietas unggul berumur super genjah Pengusulan nama Gema sudah diajukan sejak sebulan lalu dan menurut rencana sidang pelepasan benih dilakukan pada Juli mendatang ,” kata Kepala Bidang Kerjasama dan Pendayagunaan Hasil Penelitian di Pusat Penelitian dan Pengembangan Tanaman Pangan, Bogor, itu selepas acara pencanangan Gerakan Nasional Peningkatan Produksi Kedelai Menuju Swasembada Kedelai 2014 di Balitkabi, hari ini.

Ia menjelaskan, varietas Gema telah diuji 16 sentra produksi kedelai di Yogyakarta, Jawa Barat, Jawa Timur, Bali, dan Nusa Tenggara Barat bersama-sama dengan galur harapan lainnya yakni Shr/W-C-157, Aoc/W-C-93, Shr/W-C-60, I/P-22. Varietas kedelai Burangrang (berumur genjah) dan Wilis (berdaya hasil tinggi) digunakan sebagai pembanding.

Hasilnya, kata dia, Shr/W-C-60 berpotensi menghasilkan hingga 3 ton per hektare dalam kondisi optimal, melebihi potensi rata-rata hasil biji di 16 lokasi yang sebanyak 2,5 ton per hektare.

“Produktivitas hasil panen selama masa pengujian memang tinggi dan lebih banyak daripada lima varietas kedelain lainnya yang dilepas pada periode 1982-2008, yakni Lokon (1982), Tidar (1987), Malabar (1992), Meratus (1998), Gepak Kuning (1998).

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Kelima varietas itu mempunyai daya hasil antara 1,40 sampai 2,22 ton per hektare, berumur di bawah 76 hari, dan ukuran biji antara 8,25 sampai 10,76 gram per 100 biji.

Keunggulan galur harapan Shr/W-C-60 yang lain adalah memiliki umur masak super genjah selama 73 hari dengan ukuran biji tergolong sedang, 11,92 gram per 100 biji. Selain itu memiliki kelebihan dapat dibudidayakan pada lahan sawah bekas tanaman padi maupun di lahan kering atau tegal, dan agak tahan terhadap hama penyakit seperti ulat grayak, pengisap polong, penggerek batang, dan virus daun CMMV.

Muchlish optimistis varietas Shr/W-C-60 menjadi varietas unggul. Varietas ini diharapkan dapat mempercepat usaha swasembada kedelai pada 2014, sehingga target produksi sebesar 20,05 persen bisa dicapai. Dengan demikian pada 2014 diharapkan dapat dicapai angka produksi 2,7 juta ton atau melebihi angka produksi nasional 1 juta ton pada 2009.

Upaya pemuliaan kedelai di Indonesia sudah berlangsung lama sejak 1918. Hingga 2008 telah dilepas 71 varietas kedelai yang 43,67 persen di antaranya memiliki umur masak di atas 85 hari dan sebanyak 18 varietas memiliki umur masak antara 70-80 hari, serta lima varietas lagi memiliki umur masak di bawah 76 hari.

Abdi Purmono

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Erupsi Marapi Rusak Ribuan Hektare Lahan Pertanian

9 hari lalu

Warga melihat kondisi bangunan yang terseret banjir lahar dingin di Nagari Bukik Batabuah, Agam, Sumatera Barat, Sabtu, 6 April 2024. Data Nagari Bukik Batabuah menyebutkan  banjir lahar dingin  yang terjadi pada Jumat (5/4) itu menerjang 17 unit mobil dan sejumlah motor dan 40 rumah, tiga di antaranya rusak berat, serta areal pesawahan dan memutus sementara jalan alternatif mudik Pekanbaru - Padang.   ANTARA FOTO/Iggoy el Fitra
Erupsi Marapi Rusak Ribuan Hektare Lahan Pertanian

Erupsi Gunung Marapi di Sumatera Barat telah merusak hingga ribuan hektare lahan pertanian di sekitar wilayah tersebut.


Google Manfaatkan AI untuk Dukung Produktivitas Pertanian, Diklaim Sukses di India

21 hari lalu

Pemandangan sawah teras siring di Jatipurno Wonogiri. Maps.Google/Novi Ardianto
Google Manfaatkan AI untuk Dukung Produktivitas Pertanian, Diklaim Sukses di India

Google berupaya untuk mengimplementasikan teknologi Google AI AnthroKrishi ini untuk skala global, termasuk Indonesia.


Jokowi Resmikan Rehabilitasi Bendungan dan Irigasi Gumbasa, Nilainya Mencapai Rp 1,25 Triliun

24 hari lalu

Presiden RI Jokowi (tengah mimbar) didampingi Menteri Pertanian, Bupati Sigi dan Gubernur Sulawesi Tengah meresmikan rehabilitasi dan rekonstruksi Bendung D.I Gumbasa dengan membunyikan sirene secara bersama-sama. (ANTARA/Moh Salam)
Jokowi Resmikan Rehabilitasi Bendungan dan Irigasi Gumbasa, Nilainya Mencapai Rp 1,25 Triliun

Jokowi pada hari ini meresmikan bendungan dan daerah irigasi Gumbasa di Kabupaten Sigi, Sulteng yang telah direhabilitasi dan direkonstruksi.


Guru Besar Unpad Ajarkan Empat Metode Pemberantasan Gulma Tani, Mana yang Paling Efektif?

24 hari lalu

Petani memanen padi di Padangan, Bojonegoro, Jawa Timur, Kamis 7 Maret 2024. Sekitar 20 hektare lahan pertanian di kawasan itu terdampak banjir akibat tanggul waduk jebol. ANTARA FOTO/Muhammad Mada
Guru Besar Unpad Ajarkan Empat Metode Pemberantasan Gulma Tani, Mana yang Paling Efektif?

Guru Besar Unpad memaparkan sejumlah metode pemberantasan gulma di lahan tani. Pemakaian hebrisida efektif, namun berisiko.


Pemkab Kukar Gelontorkan 700 M untuk Perkuat Sektor Pertanian

32 hari lalu

Pemkab Kukar Gelontorkan 700 M untuk Perkuat Sektor Pertanian

Kukar merupakan daerah lumbung pangan bagi Provinsi Kalimantan Timur


Dedikasi Edi Damasnyah Bangkitkan Pertanian Kutai Kartanegara

36 hari lalu

Dedikasi Edi Damasnyah Bangkitkan Pertanian Kutai Kartanegara

Program pengairan dan alsintan berdampak pada pertumbuhan ekonomi di Kukar.


Gagal, Isu Pertanian dan Subsidi Perikanan Belum Disetujui WTO

46 hari lalu

Para pekerja membongkar muat ikan di Pelabuhan Muara Baru, Jakarta, Selasa, 23 Januari 2024. Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menargetkan nilai ekspor hasil perikanan di dalam negeri pada 2024 sebesar USD7,20 miliar atau setara Rp112,1 triliun. Angka tersebut naik signifikan dari realisasi ekspor produk perikanan hingga November 2023, di mana nilai sementara ada di kisaran USD5,6 miliar atau setara Rp87,25 triliun. TEMPO/Tony Hartawan
Gagal, Isu Pertanian dan Subsidi Perikanan Belum Disetujui WTO

Isu soal pertanian dan subsidi perikanan belum disetujui dalam KTM13 WTO di Abu Dhabi lalu. Meski demikian, sudah disetujui sekitar 80 member WTO.


Studi Demokrasi Rakyat Lapor ke KPK soal Korupsi Dana Hibah Pertanian yang Diduga Libatkan Anggota DPR

57 hari lalu

Logo KPK. Dok Tempo
Studi Demokrasi Rakyat Lapor ke KPK soal Korupsi Dana Hibah Pertanian yang Diduga Libatkan Anggota DPR

Pelaporan ke KPK terkait dugaan korupsi pemotongan dana bantuan hibah pertanian yang berasal dari Dana Aspirasi DPR yang mencapai Rp 2 miliar.


Menteri Hadi Tjahjanto Serahkan Sertifikat Hasil Program Konsolidasi Tanah Non Pertanian

17 Februari 2024

Menteri Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional ATR/BPN Hadi Tjahjanto (keenam kiri) berdialog dengan warga saat menyerahkan sertifikat tanah di Desa Muktisari, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, Kamis 12 Oktober 2023. Sebanyak 405 sertifikat tanah dibagikan kepada warga secara gratis pada proses redistribusi tanah eks Hak Guna Usaha (HGU) PT Maloya yang telah ditetapkan menjadi Lokasi Prioritas Reforma Agraria (LPRA). ANTARA FOTO/Adeng Bustomi
Menteri Hadi Tjahjanto Serahkan Sertifikat Hasil Program Konsolidasi Tanah Non Pertanian

Menteri Agraria dan Tata Ruang Hadi Tjahjanto menyerahkan 205 sertifikat tanah hasil program Konsolidasi Tanah Non Pertanian.


Beras Langka, Mengapa Pegiat Lingkungan Menilai Ada Masalah Tata Kelola Lahan Pertanian?

15 Februari 2024

Pemandangan sawah daerah Rorotan di tengah ibu kota, Jakarta, Rabu, 1 November 2023.  Lahan tersebut merupakan lahan beberapa perusahaan salah satunya yaitu PT. NUSA Kirana. RE dan beberapa lahan milik warga setempat. TEMPO/Magang/Joseph.
Beras Langka, Mengapa Pegiat Lingkungan Menilai Ada Masalah Tata Kelola Lahan Pertanian?

Seretnya produksi beras diduga akibat kebijakan regulator yang condong mengutamakan ekstensifikasi lahan pertanian, misalnya food estate.