Surat bisnis menjadi andalan utama Divre 6 Yogyakarta dan Jateng, sehingga memberikan kontribusi sebesar Rp 36 miliar dari total pendapatan PT Pos Indonesia yang secara nasional berjumlah Rp 81,8 miliar di 2009
"Surat bisnis dan dokumen itu dikirimkan dari Jateng dan Yogyakarta ke Arab, Hongkong, Papua, Nusa Tenggara Timur," kata Kepala Divre 6 DIY dan Jateng, Maman Suherman kepada Tempo, Selasa, (29/6).
Surat bisnis yang menjadi andalan Yogyakatra dan Jateng lantaran pengiriman billing statement dari perusahaan semacam perusahaan telekomunikasi kepada pelanggannya. Selain itu pengiriman STNK, SIM, dan ijasah yang dibutuhkan masyarakat juga masuk dalam pengiriman surat bisnis.
Surat bisnis inilah yang menggantikan surat pribadi yang puluhan tahun silam berjaga sebelum ada facebook dan email. “Jadi tidak benar kecanggihan membuat bangkrutnya PT Pos karena surat pribadi tergantikan dengan surat bisnis,” kata Maman.
Selain surat bisnis, jasa keuangan juga menjadi andalan pendapatan PT Pos Indonesia. "Western Union adalah paket pengiriman yan diminati para TKI yang bekerja di Malaysia, Hongkong, dan Arab. “Karena hari itu dikirim langsung sampai," kata Maman.
Lantaran melonjaknya pengiriman western union dan surat bisnis, Divre 6 memutuskan membuka kantor hingga hari Minggu. Di area Yogyakarta kantor pos yang buka hingga hari Minggu, yakni Sleman, Bantul, Wonosari, dan kantor Pos Besar Yogyakarta. "Ini untuk melayani masyarakat yang hanya sempat mengirim pada hari libur," katanya.
Direktur Utama PT Pos Indonesia, I Ketut Mardjana mengatakan, dengan persaingan bisnis menyusul teknologi infromasi yang kian berkembang, PT Pos menjadikan tahun 2009 sebagai tahun perubahan. Karena perubahan itu pula PT Pos Indonesia membukukan keuntungan sebanyak Rp 81,8 miliar, pertama kalinya sejak enam tahun terakhir.
Tahun perubahan yang digagas PT Pos Indonesia membuat mereka mengubah layanan mereka yang semula hanya pada pukul 08.00 hingga pukul 16.00 menjadi lebih fleksibel.
BERNADA RURIT